Petani Masih Belum Peroleh Keadilan

Dua puluhan aktifis Badan Pelaksana Perhimpunan Masyarakat Tani (Permata) Aceh, jumat siang membagi – bagikan seikat batang padi kepada pengguna jalan yang melintas di seputaran bundaran simpang lima Banda Aceh. Hal itu dilakukan untuk mengingatkan masyarakat dan pemerintah tentang arti pentingnya para petani sekaligus bertepatan dengan Hari Tani Nasional ke 50.

Nazaruddin Thaha, Sekjend Badan Pelaksana Perhimpunan Masyarakat Tani (Permata) Aceh mengatakan selama ini petani masih belum memperoleh keadilan hakiki dari pemerintah tentang haknya atas tanah dan kaitannya dengan alat produksi pertanian lainnya.

“Hingga hari ini pemerintah belum sepenuhnya menjalankan semangat Undang – Undang Pokok Agraria (UUPA) No. 5/1960, bahkan pemerintah semakin memberi ruang kepada pemilik modal baik dalam maupun luar negeri, tanpa berpikir untuk mewarisi tanah negeri ini kepada generasi” ungkapnya.

Lebih lanjut kktifis mendesak pemerintah agar menjadikan sektor pertanian sebagai sektor andalan dengan cara meminimalisir alih fungsi lahan pertanian menjadi pusat permukiman, bisnis, penambangan dan perkebunan, serta mengeluarkan kebijakan yang mengutamakan kepentingan petani dari pada pemilik modal asing.

“Kondisi dunia pertanian hari ini sangat memprihatinkan dan hal ini akan berdampak pada semua lini kehidupan yang akan melemahkan kedaulatan bangsa” ujar Fadhli S, Direktur Eksekutif Permata Aceh, ketika melakukan aksinya di bundaran simpang lima, Banda Aceh.

Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 11.00 WIB, meski aksi tersebut tak mendapat pengawalan aparat keamanan, namun tak tampak kemacetan disana. Setelah satu jam membagikan padi, aktifis tersebut pun membubarkan dirinya. (im)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads