Aceh Butuh Investasi Pengolahan Pertanian

Provinsi Aceh saat membutuhkan investasi di bidang agribisnis untuk mewujudkan industri pengolahan dan prosesing produk hasil – hasil pertanian, guna mengurangi ketergantungan dengan provinsi lain. Apalagi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor industri pengolahan tanpa migas mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan di Aceh, karena didukung oleh sektor primer sebagai pemasok bahan baku industri yaitu sektor pertanian yang juga memberikan kontribusi besar bagi penyerapan tenaga kerja.

Perlunya kehadiran investasi sektor agribisnis, terutama industri pengolahan sebagai salah satu upaya mengatasi ketergantungan produk pertanian telah diolah atau diproses menjadi bahan jadi dari provinsi lain, hal itu dikatakan Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar, di Banda Aceh beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Aceh jangan lagi menjadi daerah penghasil dan pengimpor bahan baku ke daerah lain untuk diolah menjadi bahan jadi. Padahal itu bisa diolah di daerah sendiri dengan dibangunnya pabrik pengolahan seperti coklat, padi, pinang, tomat dan cabe untuk dijadikan saos.

“Pemerintah sangat mengharapkan pengusaha di Aceh berpartisipasi menggerakkan sektor usaha agribisnis khususnya bagi industri pengolahan dan prosesing produk pertanian yang dihasilkan masyarakat” ujarnya.

Ditambahkan Nazar, Pemerintah Aceh tidak bisa memproteksikan perdagangan, namun upaya itu bisa dilakukan swasta melalui pendirian pabrik prosesing seperti pabrik penggilingan padi yang mampu menghasilkan beras berkualitas.

“Kita tahu Pengusaha Aceh belum tertarik investasi agribisnis. Karenanya, kami mengimbau mereka berinvestasi terutama untuk menampung bahan baku hasil pertanian menjadi produk jadi” katanya.

Menurutnya, Pemerintah Aceh akan memberikan kemudahan kepada swasta yang akan membangun pabrik prosesing produk pertanian di Aceh melalui kerjasama dengan investor dan lembaga donor lainnya sehingga target pemerintah Aceh 5 tahun kedepan Ekonomi Pertanian Aceh akan tumbuh 6 persen.


 

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads