BRA Bantu Perawatan Medis Korban Konflik

Rizal Fikri – Antero 

Badan Reintegrasi Damai Aceh (BRA) mengalokasikan dana sekitar Rp 8 miliar untuk membantu penanganan secara medis kepada korban konflik di Aceh yang mengalami kekerasan, terutama yang mengakibatkan timbulnya gangguan psikologis dan membekas secara fisik. BRA bahkan siap memfasilitasi biaya berobat korban konflik yang harus dirujuk ke rumah sakit di luar negeri. Hal itu disampaikan Ketua BRA, TM Nazar di Banda Aceh.

“Penanganan medis kepada mereka – mereka (korban konflik-red) ini menjadi bagian dari perhatian kita tahun ini” ujar Nazar.

Menurutnya, penanganan secara medis untuk para korban konflik tersebut merupakan bagian dari komitmen BRA yang diamanahkan dalam MoU Helsinki.  

 BRA memberi perhatian khusus pada korban yang secara fisik sangat butuh tindakan medis dan sulit ditangani oleh rumah sakit lokal, beberapa korban sudah difasilitasi BRA dirujuk ke rumah sakit di Kuala Lumpur untuk dioperasi. 

“Salah satu kasus yang ditangani berupa operasi proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban serta beberapa kasus lainnya terkait gangguan penglihatan dan efek traumatis akibat tindakan kekerasan yang dialami korban pada masa konflik” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Nazar, BRA juga masih mengalokasikan anggaran bagi 29 ribu korban konflik untuk program diat sebesar Rp3 juta per orang. Menurutnya, sejak 2005-2009, BRA masih terus melakukan koordinasi dalam upaya menjalan program reintegrasi di Aceh.


 

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads