Aceh Utara Tercemar Mercuri

Salman Iqbal – Antero 

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi Aceh) memperkirakan lebih dari seratus orang anak-anak telah bersentuhan langsung dengan cairan yang diduga mercuri di bekas areal Exxon Oil Aceh Utara. Lokasi penemuan cairan seluas 2 x 2 meter tersebut kini telah dipagari police line agar penduduk sekitar tidak mendekat atau mengambil cairan sisa itu.

Efek dari terkenanya mercuri memang tidak dirasakan saat ini tetapi bisa jadi sepuluh tahun yang akan datang, dampak yang akan dirasakan dapat berupa cacat mental atau kerusakan genetika.

Direktur eksekutif Walhi Aceh, T M Zulfikar, mengatakan Exxon Oil harus mengungkapkan titik – titik dimana saja selama ini mereka menyimpan merkuri hasil produk samping pemurnian gas serta berapa banyak jumlah merkuri yang terkumpul sejak pengolahan gas alam tersebut beroperasi. “Jangan sampai Exxon bilang kami sudah serahkan kepada pemda, pemda udah diserahkan ya terima, tapi sehrusnya pemda juga teliti dulu, karena selama ini exxon selalu bilang itu kami gk mau tau, bukan punya kami, nah kami yakin pemda Aceh Utara juga bilang gitu, nah kalau bukan punya exxon, bukan punya Pemda, punya siapa?”.

Zulfikar menambahkan walhi Aceh telah meminta pemerintah Aceh Utara untuk mengisolasi tempat-tempat yang telah tercemar dan melarang penduduk untuk melakukan aktivitas dilokasi tersebut. Sedangkan untuk massa yang akan dating pemerintah Aceh Utara di ingatkan untuk melakukan pemeriksaan atas setiap serah terima asset.

Lokasi Exxon Oil terletak didesa Hueng kecamatan Tanah Luas kabupaten Aceh Utara, perusahaan raksasa itu didirikan diatas tanah seluas 4,2 hektar. Dilokasi tersebut sebelumnya terdapat rumah sakit, bengkel serta sejumlah bangunan lain, namun semua bangunan itu diruntuhkan sebelum diserahterimakan kepada pemerintah Aceh Utara.

http://radioantero.net/savedeposit/audio/juli 10/29072010_SALMAN_ACEH UTARA TERCEMAR MERCURI.mp3


 

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads