Diperkirakan masih ada sebanyak 199 desa di Provinsi Aceh hingga kini belum teraliri arus listrik. PT PLN (Persero) menargetkan, penyambungan listrik tersebut akan dilakukan secara bertahap mulai tahun depan dengan prioritas utama daerah – daerah bekas konflik.
General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Aceh, Zulkifli mengatakan kondisi pada Wilayah PT PLN Aceh bulan Agustus 2010 dari sebanyak 6.460 desa di Aceh, yang sudah teraliri listrik sebanyak 6.261 desa atau mencapai 96,92 persennya.
“Berarti masih ada sekitar 199 desa lagi di Aceh yang belum teraliri arus listrik, rasio kelistrikan pedesaan di Aceh (96,92%) merupakan yang terbesar di Indonesia di luar Pulau Jawa,” ungkapnya.
Zulkifli menambahkan penyambungan ke desa-desa tersebut telah dilakukan mulai 27 september 2010 lalu hingga sebulan kedepan. Untuk tahap awal pihaknya akan menuntaskan sebanyak 3 desa baru dan 36 desa lama. Sedangkan tahap kedua tahun 2011 nanti sebanyak 16 desa baru dan 163 desa lama.
Sementara bila dihitung per tumah tangga, data PLN menunjukkan ada sebanyak 172.862 rumah tangga lagi yang belum berlistrik, dari total jumlah pelanggan di seluruh Aceh yang mencapai 1.049.537 rumah tangga. Dengan rasio kelistrikannya mencapai 83,53 persen dari total rumah tangga di Aceh.
“Daerah bekas konflik kita jadikan prioritas. Cukup besar kerusakan jaringan yang terjadi di daerah-daerah tersebut, nilanya mencapai Rp 80 miliar, sementara yang sudah kita bangun sebesar Rp 14 miliar,” ujarnya.
Di samping itu, dalam rangka Hari Kelistrkan Nasional (HLN) ke-65 yang jatuh pada tanggal 27 Oktober 2010, PLN membuat program penyambungan 1 juta pelanggan baru secara nasional. (im)