Wakil Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf mengajak para ulama NU dan warga Nahdiyin aktif berkontribusi dalam mengisi pembangunan Aceh, karena menurut Wagub, dalam memacu laju pembangunan di Serambi Mekkah ini, tak terlepas dari berbagai tantangan.
βDan tantangan-tantangan tersebut tentu tidak bisa hanya dibebankan kepada Pemerintah saja, tapi juga menjadi beban tanggung jawab kita bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk Nahdhatul Ulama,β kata Muzakir Manaf.
Hal itu disampaikan Wagub dalam penutup Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-13 Nahdlatul Ulama (NU) Aceh, di Asrama Haji, Banda Aceh, Minggu, (19/4) sore.
Pria yang kerab disapa Mualem itu menuturkan, kemitraan yang sudah terjalin baik dengan NU selama ini, akan terus dikembangkan, sehingga berbagai tantangan pembangunan, dapat diselesaikan secara bijak dan secara bersama-sama.
Dalam kesempatan itu, Muzakir Manaf turut mengucapkan selamat kepada Tgk. H. Nuruzzahri Yahya (Waled Nu) dan Tgk. H. Faisal Ali (Lem Faisal) yang kembali terpilih secara aklamasi sebagai Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama Aceh, periode 2015-2020. βSemoga dibawah kepemimpinan Tgk. H. Nuruzzahri Yahya, dan Tgk. H. Faisal Ali, beserta seluruh pengurus baru yang telah terpilih, Nahdlatul Ulama Aceh dapat semakin meningkatkan kiprahnya di masyarakat, dan turut mengokohkan fondasi dalam memperkuat arah dan tujuan pembangunan Aceh ke depan,β pinta Wagub. Mualem juga menyampaikan harapannya, kepada para Pengurus Besar NU yang hadir, agar pelaksanaan Musyawarah Nasional Nahdhatul Ulama ke depan, kiranya dapat diselenggarakan di Aceh.
Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-13 Nahdlatul Ulama (NU) Aceh, ditutup secara resmi ditutup oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, H. Marwan Jaβfar . Dalam kesempatan itu, Wakil Muzakir Manaf turut menyerahkan cendera mata berupa cincin giok Aceh kepada Menteri.
Menteri Marwan Jaβfar menyeru warga NU Aceh agar tetap menjaga teguh pemahaman Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai pedoman dasar dan menjadi khittah perjuangan organisasi tersebut. begitu juga dalam membesarkan NU, ia menegaskan tetap mengusung islam damai. βpegang teguh ini sebagai landasan kita, dan NU cinta damai,” ungkap Marwan.
Selain itu, Marwan juga meminta kepada para warga NU agar ikut serta mengawasi program-program pemerintah, terutama program yang dijalankan oleh Kemdes PDTT. βagar bisa berjalan maksimal dan tepat sasaran,” tukasnya.
Lebih lanjut Marwan mengemukakan, kiprah NU sebagai organisasi sosial kemasyarakatan dalam segala aspek kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, pendidikan, budaya, sosial, dan keagamaan, menunjukkan kemajuan yang cukup baik.
βTekat kita untuk membangun perguruan tinggi di berbagai wilayah Indonesia juga akan kita realisir dalam waktu,β kata Menteri Marwan, yang juga warga NU.
Tgk Faisal Ali, Kembali Pimpin PWNU Aceh
Tgk Faisal Ali kembali terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh. Pimpinan Dayah Mahyal βUlum Al Aziziyah Sibreh itu terpilih secara aklamasi untuk memimpin PWNU Aceh periode 2015-2020. Sedangkan Rois Syuriah dipercayakan kepada Tgk H Nuruzzahri Yahya atau akrab disapa Waled Nu.