Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2015 fokus pada enam isu strategis yang merupakan penjabaran dari 10 prioritas pembangunan Aceh.
Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran masih menjadi fokus utama pemerintah Aceh, disusul reformasi birokrasi, dinul Islam, adat, budaya serta keberlanjutan perdamaian Aceh.
Disamping itu yang menjadi fokus tahun 2015 adalah peningkatan infrastruktur yang terintegrasi, kemudian ketahanan pangan dan nilai tambah produksi, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Aceh dan peningkatan investasi dan manfaat potensi sumber daya alam yang berwawasan lingkungan.
Hal demikian dijabarkan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di gedung DPR Aceh, Jum’at (30/01).
Zaini mengatakan secara keseluruhan anggaran pendapatan tahun 2015 direncanakan sebesar Rp. 12,010.742.783. 065, angka ini mengalami kenaikan dari APBA-P tahun anggaran 2014 yang ditetapkan sebesar Rp. 11.539.505. 689.891, sehingga anggaran pendapatan dan belanja Aceh tahun 2015 meningkat sebesar 4,1 persen dari pagu pendapatan APBA-P 2014.
“Alokasi anggaran pendatan asli Aceh tahun 2015 direncanakan 1,883 milyar mengalami keniakan sebesar 1,8 persen dari tahun 2014 yang besarannya 1,849 milyar, kemudian alokasi dana perimbangan tahun 2015 dianggarakan sebesar 1,659 milyar atau turun hingga 30,8 persen dari tahun lalu yang ditetapkan sebesar 2,399 milyar. Sedangkan lain-lain pendapatan asli Aceh yang sah menjadi 8,468 milyar dari tahun seelumnya 7,291 milyar,” lanjutnya.