Ratusan warga Batoh, Kecamatan Lueng Bata, kota Banda Aceh, larut dalam zikir dan doa bersama memperingati 10 tahun tsunami yang digelar Kontak Tahajud Club (KTC) Indonesia, Kamis (25/12).
Para jamaah yang didominasi kaum perempuan Nampak khusyuk mengikuti kegiatan tersebut.
Pimpinan KTC Indonesia Azmi Fajri Usman dalam kesempatan itu turut menyampaikan tausiah dan berbagi pengalaman saat terjadinya peristiwa gempa dan tsunami 10 tahun silam.
Menurutnya, setiap ujian yang diberikan Allah kepada umat manusia, adalah sebagai pengingat agar manusia semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Ia mengajak masyarakat Aceh untuk menjadikan momentum peringatan 10 tahun tsunami Aceh, sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dan mempererat silaturahmi antar sesama, demi kemajuan Aceh yang lebih baik lagi.
“Jadikan sebagai ajang seremonial belaka. Tapi harus dapat kita ambil manfaat untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada kepada-NYA,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Azmi berbagi pengalaman saat terjadinya musibah maha dahsyat silam. Saat itu, dirinya bersama istri tercinta sedang berada di kawasan Lhoknga, Aceh Besar.
Saat tsunami datang, dirinya bersama istri menyelamatkan diri di sebuah bukit bersama warga sekitar. Saat itu, suasana panik dan mencekam begitu terlihat. Masyarakat terlihat berputus asa.
“Semalaman saya bertahan di atas bukit, baru pada hari kedua kembali ke rumah di kawasan Batoh,” ulasnya.
Menurutnya, tsunami menyadarkan banyak orang untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Namun belakangan, kondisi miris kembali terjadi di Aceh, karena masjid dan meunasah tidak lagi seramai, setelah peristiwa 2004 silam.