Masyarakat Aceh kian patuh pada protokol kesehatan (Protkes).
Hasil Monitoring Perubahan Perilaku oleh Satuan Tugas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional, yang dirilis 3 Januari 2021 menunjukkan, masyarakat Aceh yang memakai masker 72,2%.
Sedangkan masyarakat yang menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 65,7%.
Sedangkan pada rilis 24 Januari 2021, tingkat kepatuhan memakai masker di Aceh meningkat menjadi 76,2%. Bahkan tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan naik lebih tajam menjadi 82,7%.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media massa di Banda Aceh, Minggu, 31/1/2021.
“Tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan kian baik meski masih di bawah rata-rata nasional,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh yang akrab disapa SAG itu.
Ia menjelaskan, tingkat kepatuhan memakai masker rata-rata nasional pada awal Januari 2021 sekitar 78,8% dengan kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 77,2%. Pada rilis 24 Januari 2021, tingkat kepatuhan memakai masker Nasional 87,1% dengan tingkat disiplin menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 86,4%, bandingnya.
SAG melanjutkan, bila dilihat tingkat memakai masker dan menjaga jarak tingkat kabupaten dan kota di Aceh pada awal Januari 2021, Kabupaten Aceh Selatan paling tinggi pemakaian masker, mencapai 95,6% dengan disiplin menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 94,9%. Sedangkan yang paling rendah Kota Subulussalam. Pemakaian masker di Kota Subulussalam hanya 47,1% dengan disiplin menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 54%.
Pada rilis Satgas Covi-19 Nasional, 24 Januari 2021, posisi Aceh Selatan tidak tergoyahkan sebagai kabupaten pemakai masker tertinggi di Aceh, yakni mencapai 97,8%, dan yang paling rendah Kabupaten Simeulue sekitar 51,07%. Tetapi dalam hal menjaga jarak dan menghindari kerumunan paling tinggi Kabupaten Aceh Tengah mencapai 92,95%, dan yang paling rendah Kota Subulussalam yaitu 63,7%.
SAG jelaskan, data-data di atas hasil monitoring Satgas Penanganan Covid-19 Nasional. Pemerintah sangat serius memantau perubahan perilaku masyarakat di seluruh Indonesia. Publikasi pada 3 Januari 2021 di atas, merupakan hasil monitoring oleh 374.909 personil yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satgas, khususnya duta perubahan perilaku. Sedangkan rilis 24 Januari 2021 hasil pemantauan 410.832 personil Satgas.
“Effort-nya sangat besar dalam monitor perilaku masyarakat di seluruh Indonesia, karena itu harus menhadi pedoman semua pihak untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan di kabupaten/kota, di seluruh Aceh,” tutur SAG.
Kasus Kumulatif
Lebih lanjut, seperti biasa, Jubir SAG melaporkan kasus kumulatif Covid-19 di Aceh, sejak kasus pertama diumumkan, pada 27 Maret 2020 silam. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara akumulatif di Aceh sudah mencapai 9.233 orang. Penderita yang sembuh sebanyak 7.944 orang, dan 377 orang lainnya meninggal dunia.
Pasien Covid-19 yang sembuh bertambah lagi sebanyak 90 orang, yang meliputi warga Kota Lhokseumawe sebanyak 47 orang, warga Kota Langsa 18 orang, Aceh Selatan delapan orang, Aceh Tengah sebanyak lima orang, Aceh Barat empat orang, warga Aceh Utara dan Bireuen sama-sama tiga orang. Dua orang lagi merupakan warga Aceh Tamiang.
Sementara itu, ada penambahan empat kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh, yakni warga Kota Lhokseumawe sebanyak dua orang, warga Kota Banda Aceh dan Kabupaten Pidie, masing-masing satu orang.
“Tidak ada laporan jatuh korban meninggal dunia dalam 24 jam terakhir,” tegasnya.
Kemudian ia melaporkan, kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi saat ini sudah sebanyak 657 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 21 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 572 sudah selesai isolasi, dan 64 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah kasus suspek di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 6.375 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.151 orang sudah selesai masa isolasi, 170 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 54 orang isolasi di rumah sakit.