Kekerasan Meningkat Jelang Pemilu, Polda Aceh Didemo

Terus meningkatnya eskalasi keamanan Aceh menjelang Pemilu disebabkan oleh adanya kesan pembiaran yang dilakukan oleh pihak kepolisian , Polda Aceh dinilai kurang respon terhadap terjadinya kekerasan menjelang pemilu.

Hal demikian dikatakan Ketua Forum LSM Roy Fahlevi pada aksi damai masyarakat sipil di depan Mapolda Aceh Rabu (12/02/2014).

Roy menyebutkan pihaknya menaruh harapan besar kepada pihak kepolisian untuk menjaga perdamaian di Aceh jelang pemilu, selain itu ia berharap polisi bisa menegakkan hukum secara adil bukan malah membiarkan masyarakat bertindak sendiri seperti masyarakat primitif.

“Kehadiran polisi harusnya untuk menjaga perdamaian Aceh, bukan malah kehadiran polisi membuat perdamaian Aceh terganggu”lanjutnya.

Sementara itu koordintor Aksi Agusta Mukhtar meminta polisi netral untuk membongkar kasus-kasus kekerasan menjelang pemilu, menurutnya masyarakat sipil siap mendukung polisi untuk mengungkap kasus-kasus yang terus meningkat di Aceh.

Menurutnya kepolisian yang punya wewenang dan kekuatan sudah selayaknya memberikan rasa nyaman kepada masyarakat menjelang pemilu, “Apakah polisi takut?apakah polisi takut mengungkap kekerasan di Aceh?kami harap polisi tegas mengungkap kekerasan, kami siap mendukung polisi bertindak secara tegas”ungkapnya.

Agusta menambahkan polisi harus segera mengungkap aksi-aksi kekerasan dan menyampaikannya kepada masyarakat siapa yang melakukan kekerasan di Aceh, sehingga bisa menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih.

Dalam aksi yang berlangsung di Mapolda Aceh itu turut serta menyampaikan orasi caleg perempuan dari Partai Nasional Aceh (PNA) dan caleg perempuan dari Partai Aceh (PA), keduanya juga berharap pemilu di Aceh berjalan damai tanpa kekerasan.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads