Kapolda Aceh Irjen Polisi Herman Effendi menyebutkan sebagai daerah bekas konflik, Aceh masih menyimpan sejumlah potensi untuk kembali terjadinya konflik diantaranya adalah masih adanya sejumlah senjata api illegal sisa konflik yang beredar ditangan masyarakat sipil.
Kepolisian daerah Aceh diakuinya terus berupaya menarik kembali senjata-senjata illegal di masyarakat baik dengan himbauan maupun dengan operasi-operasi kepolisian.
Hal itu dikatakan kapolda Aceh saat menyampaikan laporannya kepada Kapolri Jendral Sutarman di Mapolda Aceh, Rabu (15/01/2014).
Kapolda mengatakan potensi konflik lainnya adalah kehadiran partai lokal dalam pemilu, terutama dua partai lokal yang sama-sama dari basis mantan kombatan GAM yaitu Partai Aceh dan Partai Nasional Aceh (PNA).
Kapolda menambahkan masalah lainnya di provinsi Aceh menjelang pemilu adalah belum dilantiknya KIP di 3 kabupaten, selain itu adanya ketidak harmonisan antara Bawaslu dengan pemerintah Aceh dikarenakan beda penafasiran undang-undang pembentukan Bawaslu antara pemerintah pusat dengan pemerintah Aceh.
“Kondisi Aceh saat ini memang sangat kondusif, namun sebagai daerah bekas konflik meskipun dipermukaan terlihat kondusif, namun potensi konflik itu tetap ada, terutama adanya senpi illegal di tangan sipil”ujarnya.
Kapolda menyebutkan Pemilu di Aceh akan dilaksanakan di 10.086 TPS. Menurut kapolda, untuk mengamankan Pemilu Polda Aceh menurunkan 2/3 pasukan atau sekitar 9.133 orang dari 13.696 jumlah anggota polri dijajaran Polda Aceh.
“Sedangkan pola pengamanan yang akan digunakan untuk pola aman disiagakan 2 personil polri dan 8 linmas untuk 4 TPS, kemudian pola rawan 1, ditempatkan 2 polisi bersama 4 linmas untuk 2 TPS, dan rawan 2 ditempatkan 2 polisi dan 2 linmas untuk 1 TPS”lanjutnya.
Menurut kapolda untuk membantu Polisi juga disiapkan TNI yang berjumlah 1.848 orang, “Kamo laporkan kepada bapak Kapolri bahwa hubungan TNI-Polri di Aceh berjalan baik dan cukup kompak untuk mengamankan Aceh”sebutnya lagi.
Selain itu juga disiagakan 3 Detasemen brimob dan masing-masing sudah dikelompokkan wilayah-wilayah pengamanannya. Namun kepada Kapolri Kepolda berharap adanya bantuan Helikopter mengingat cakupan wilayah pengamanan Aceh yang cukup spesifik.
Kepada Kapolri, Herman juga melaporkan terkait peralatan Polisi di jajaran polda Aceh, Kapolda menyebutkan peralatan milik polda Aceh yang rusak akibat tsunami baru 30 persen yang tergantikan termasuk diantara senjata Api dan perlengkapan Dalmas.
“Berkaitan dengan kekurangan tersebut bukan merupakan keluhan dari kami tetapi laporan kepada bapak kapolri”pungkasnya.