Anggota DPR Aceh yang juga Alumnus Dayah Darul Muarrif Lam Ateuk, Aceh Besar Tgk. Haidar (Tu Haidar) mendesak Pemerintah Aceh untuk segera mengembalikan anggaran Rp 205 Miliar untuk Dayah di Aceh yang telah dipotong untuk penanganan Covid-19.
Anggota Fraksi PNA itu meminta Pemerintah Aceh untuk mencari pos anggaran di tempat lain yang lebih besar untuk penanganan Covid-19, tanpa harus memangkas anggaran untuk dayah-dayah di Aceh.
“ Pertimbangan perlunya pengembalian dana dimaksud karena dayah menjadi salah satu lembaga pendidikan yang paling terdampak dan sangat rentan akibat virus corona. Namun penanganan pencegahan wabah untuk dayah tidak ada,” ujar Haidar.
Ia mengingatkan pemerintah Aceh dibawah kepemimpinan Plt Gubernur Nova Iriansyah agar mengembalikan anggaran dayah supaya nanti jangan sampai ada di benak rakyat Aceh, pemerintah Aceh tidak serius mendukung pendidikan dayah.
“Perlu diingat, setiap APBA adalah milik rakyat Aceh. Untuk penggunaannya tentu bagaimana kemauan rakyat Aceh, bukan sesuka penguasa. Bicara penanganan Covid-19 masih cukup banyak pos-pos anggaran lain yang lebih besar, bahkan mubazir yang bisa dialihkan ke penanganan Covid-19,” lanjutnya.
Selanjutnya Tu Haidar juga berharap supaya penyaluran dana Covid-19 yang anggarannya cukup besar, mencapai Rp 1,7 triliun harus benar-benar tepat sasaran dan jangan ada kebocoran.
“Saya berharap kepada pihak hukum baik KPK, Jaksa, Polisi, LSM, dan masyarakat, untuk sama-sama mengawal pengalokasian anggaran Covid-19, agar sesuai harapan kita semua,” pungkasnya.
