Hari ini Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso meresmikan pembukaan kedai Jenderal Kopi Nusantara Buwas yang turut dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto. Dalam peresmian Jenderal Kopi Nusantara yang berlokasi di Kantor Pusat Bulog ini, Buwas bercerita soal kisah di balik Kopi Ganja yang juga dijajakan di kedai ini.
Kopi Ganja adalah campuran Kopi Gayo dan Jawa (Ganja). Ia terinspirasi membuat Kopi Ganja kala masih menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di tahun 2018 silam.
Ia yang melihat begitu banyak tanaman ganja subur di Aceh berpikir untuk menggantinya dengan kebun kopi. Ide itu ia peroleh usai ia bertolak ke Kolombia untuk mencari cara menangani narkotika.
“Saya mau buat alternative development, tidak bisa ganja, harus berubah, karena ganja kurang bermanfaat. Salah satunya dari Kolombia mengatakan kopi. Karena ketinggian 1.200-1.400 meter itu bagus untuk kopi dan hasilnya berkualitas,” kata Buwas di kantornya, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Dengan dibantu rekan kerjanya di BNN, akhirnya Buwas sukses memberdayakan petani di Aceh untuk menanam kopi.
“Akhirnya program membuat kopi saya laksanakan di Aceh dibantu teman-teman BNN. Akhirnya di situ pendek cerita saya berhasil melaksanakan alternatif perkebunan ganja dengan tanaman kopi,” ujar Buwas.
Menyambut baik program Buwas, Agus Suparmanto meminta agar potensi berbisnis kopi yang ada ini juga dikembangkan kepada pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Saya lihat Kopi Jenderal telah mengangkat kualitas kopi Indonesia di internasional karena sudah ekspor ke 6 negara di Eropa termasuk ke Mexico. Saya ucapkan selamat. Dan ini mengangkat derajat petani kopi dan memberikan spirit pengusaha kopi karena potensinya besar terutama kopi di Indonesia. Dan kopi di Indonesia ini potensial sekali untuk UKM,” papar Agus.
Tak hanya meresmikan kedai Jenderal Kopi Nusantara, hari ini Buwas juga berulang tahun ke-60. Sehingga, pembukaan kedai ini juga dimeriahkan dengan acara potong tumpeng. detik