Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati mengapresiasi seribu relawan aksi peduli krueng Aceh yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pencinta Alam Leuser Universitas Syiah Kuala di kawasan bantaran sungai Krueng Aceh Peunayong, Banda Aceh, Minggu, 29/12/2019.
“Isu selamatkan lingkungan itu bagus sekali, karena menjaga lingkungan adalah kepentingan bersama dan harus memiliki komitmen kuat dalam menjaga lingkungan terutama kebersihan kawasan sungai,” kata Dyah.
Dyah menuturkan, sungai adalah aspek utama dalam kehidupan manusia, jadi tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Aceh. Selain berfungsi sebagai sumber irigasi, sungai juga merupakan sumber kehidupan bagi pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari, seperti makan, minum, menyuci dan lain-lain.
Maka itu, kata Dyah, Krueng Aceh adalah saIah satu sungai yang sangat strategis dan bersejarah bagi masyarakat Aceh tersebut haruslah dijaga kelestariaanya demi tercapainya lingkungan yang bersih bagi masyarakat Aceh khususnya Kota Banda Aceh sehingga terhindar dari sampah dan penyakit yang ditularkan melalui air yang kotor.
Terkait itu, Dyah juga mengungkapakan, menjaga lingkungan sama dengan tidak lagi menggunakan sampah plastik sekali pakai. Mengingat Indonesia adalah penyumbang sampah kedua terbesar di dunia, selain itu sampah plastik juga mencemari tanah, air, laut, bahkan udara karena sulit terurai.
Konsumsi plastik secara berlebih pun mengakibatkan jumlah sampah plastik semakin meningkat. Karena plastik berasal dari senyawa kimia sehingga sulit terurai secara alami. Untuk informasi, satu buah plastik membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk bisa terurai dengan sempurna.
“Gerakan zero waste ini harus terus digaungkan keseluruh elemen masyarakat hingga pelosok Aceh bahwa sampah plastik sangatlah berbahaya bagi kelangsungan lingkungan hidup anak cucu kita kelak,” Kata Dyah
Maka itu, Dyah berharap, melalui gerakan tersebut dapat terus dijalankan dan dipertahanan untuk lingkungan yang bersih, tidak kumuh dan jauh dari sampah.
Semantara itu, Ketua Umum UKM Leuser Gaung Adly Wicaksana sebagai penggagas kegiatan, mengatakan aksi peduli Krueng Aceh tersebut merupakan langkah awal dan upaya bersama sebagai generasi muda Aceh untuk mengkampanyekan hidup tanpa plastik demi keberlangsungan hidup yang bersih.
Karenanya, sampah plastik yang kian hari meningkat meberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitar khsususnya sungai sebagai aspek utama kebutuhan hidup manusia.
“Kita ingin menunjukkan kemasyarakatan bahwa untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah plastik sekali pakai, dan gerakan ini untuk mengerakakan semua pihak untuk dapat mengurangi penggunaan plastik,” kata Gaung.
Dalam aksi tersebut para mahasiswa yang tergabung dalam aksi peduli Krueng Aceh tersebut membagikan ratusan tumbler sebagai bentuk mengurangi sampah plastik sekali pakai