Sejumlah santri dan teungku dayah mendaftar sebagai bakal calon _Rais ‘Am_ (ketua umum) Pengurus Besar Rabithah Thaliban Aceh (RTA) periode 2019-2022. Mereka yang mendaftar ada yang masih belajar dan mengajar di dayah dan ada juga alumnus dayah.
Hal tersebut disampaikan Teuku Zulkhairi, ketua panitia Muktamar ke 5 RTA dalam siaran persnya kepada sejumlah media di Banda Aceh, Jum’at, (4/4).
Para bakal calon ini, kata Zulkhairi, nantinya akan ditetapkan dipilih dalam muktamar ke 5 RTA yang akan berlangsung 8 sampai dengan 10 April 2019 di Hotel Mekkah, Banda Aceh.
Zulkhairi mengatakan, berdasarkan AD ART organisasi, yang bisa mendaftar sebagai bakal calon Rais ‘Am RTA adalah pengurus aktif RTA dan santri atau teungku dayah yang didukung oleh minimal tiga pengurus cabang RTA kabupaten/kota.
“Sejauh ini yang sudah mengkonfirmasi akan maju sebagai calon ada7 nama yaitu Tgk Marbawi Yusuf yang merupakan sekjend RTA saat ini, selanjutnya terdiri dari para pengurus yaitu Tgk Ahmadi, Tgk Marsyudin, Tgk Ibnu Rizal, Tgk Haekal Afifa, Tgk Ismail Husen dan Tgk Muslem Hamdani, “ ujarnya.
Kendati demikian, kata Zulkhairi, tidak tertutup kemungkinan akan muncul nama-nama lain dalam muktamar nanti, sesuai aspirasi para pengurus yang akan hadir dalam muktamar nanti. Dan kelayakan menjadi calon bagi semua nama yang masuk akan diseleksi lagi sesuai AD ART organisasi.
Sementara itu, Rais ‘Am RTA, Tgk Imran Abubakar mengatakan, muktamar ke 5 RTA mengangkat tema “Memperkuat Karakteristik Santri di Era Millenial dalam Mewujudkan Aceh yang Meuadab”.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Dayah Aceh dan direncanakan akan dibuka oleh Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada Senin malam tanggal 8 April 2019. Pada malam pembukaan, katanya lagi, direncanakan akan dihadiri ratusan santri dan tamu undangan lainnya.
“Selain agenda pemilihan Rais ‘Am baru, pada hari kedua muktamar juga akan dirangkai dengan acara seminar dan deklarasi “santri Aceh melawan Hoax”, “ kata Tgk Imran didampingi Sekjend RTA Tgk Marbawi Yusuf.
Tgk Imran menambahkan, seminar dalam kegiatan muktamar nanti akan diisi antara lain oleh para tokoh dayah, yaitu Waled Husaini, perwakilan Polda dan Rais ‘Am RTA. Sementara dari nasional mengundang Dr. Syamsuddin Arif, MA, pakar pemikiran Islamalumnus ISTAC Malaysia dan wartawan senior Republika, H. Irwan Kelana.