Dewan Hakim Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) merupakan sebuah amanah publik yang tidak hanya dipertanggungjawakan di dunia tetapi juga di akhirat. Karena itu seluruh dewan hakim yang terlibat dalam MTQ Aceh XXXI Tahun 2013 di Kota Subulussalam agar bekerja dengan nurani, bersikap fair, jujur, objektif serta transparan.
Penegasan tersebut disampaikan Prof. Dr. Syahrizal Abbas, MA, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh saat memberikan pengarahan pada acara Orientasi Dewan Hakim MTQ Aceh XXXI Tahun 2013 di Hotel Khairulsyah, Kota Subulussalam. Di hadapan 84 orang hakim MTQ tingkat provinsi itu Syahrizal meminta agar dalam proses perhakiman MTQ ini tidak ada sama sekali tindakan kolutif.
“Mari kita kedepankan sikap objektifitas dalam perhakiman agar MTQ kita ini terlaksana secara berkualitas”, tegas Syahrizal.
Menurut Syahrizal kualitas sebuah MTQ sangat penting karena akan dapat membawa dampak perubahan dalam kehidupan masyarakat kita. Karena itu, lanjut Syahrizal, pelaksanaan MTQ Aceh XXXi ini bukan sekedar menyelesaikan sebuah even, tetapi lebih dari itu bagaimana melalui MTQ kita dapat meningkatkan etos di tengah-tengah masyarakat agar semakin mencintai Al-Quran dengan gemar membacanya, menghayati dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran.
Karena itu, Syahrizal mengajak seluruh dewan hakim untuk mewujudkan kualitas MTQ Aceh ini. “Dewan hakim merupakan salah satu aspek utama yang akan mentukan sukses tidaknya MTQ ini”, kata Syahrizal.
Dalam pengarahannya itu Syahrizal juga meminta dewan hakim agar tidak terjebak dalam atmosfir per MTQ-an yang tidak sehat. “Bapak Gubernur telah mempercayai Bapak Ibu sebagai dewan hakim, karena itu Kami minta Bapak Ibu melaksanakan tugas ini dengan baik dan penuh tanggung jawab”, harap Guru Besar IAIN Ar-Raniry ini..
MTQ Aceh yang dilaksanakan di Kota Subulussalam ini akan berlangsung dari tanggal 23-30 Juni 2013. Akan dibuka 23/6 malam oleh Wakil Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf, serta ditutup Gubernur Aceh Zaini Abdullah tanggal 30/6. Suasana Kota Subulussalam H-1 sudah mulai semarak dengan umbul-umbul, bendera dan baliho. Seluruh kafilah dari 23 kabupaten dan kota telah tiba di Negeri Sada Kata itu.