Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Mahyarudin Yusuf menyatakan, salah satu upaya untuk mencegah pergaulan bebas dikalanga pelajar dan Mahasiswa adalah dengan menghidupkan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Mahyarudin mencontohkan kegiatan Rohani Islam (Rohis) di tingkat pelajar ataupun Lembaga Dakwah Kampus (LDK) ditingkat Mahasiswa diyakini bisa menjadi salah satu upaya untuk mencegah semakin parahnya kerusakan Moral pelajar dan Mahasiswa di Aceh.
Mahyarudin meminta pihak sekolah diseluruh Aceh untuk mendukung serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan keagamaan di setiap sekolah.
“sekolah-sekolah harus meningkatkan pengetahuan agama bagi pelajar, misal di kampus kan ada LDK nya atau Rohis di tingkat SMA, jadi guru-guru harus menghidupkan kegiatan ini”lanjutnya.
Mahyarudin menambahkan upaya lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah Aceh dan kabupaten kota adalah dengan memperkuat regulasi.
Sementara itu Tingginya angka pergaulan bebas di Aceh terungkap dalam seminar bertema, “Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Kesehatan” di Banda Aceh beberapa waktu lalu.
Bedasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Aceh pada tahun 2012 lalu, kota Lhokseumawe menduduki peringkat pertama terbanyak pelaku seks pra-nikah di kalangan pelajar, yaitu mencapai 70 persen, menyusul kota Banda Aceh sebanyak 50 persen.