Dunia usaha di Aceh diminta untuk mempersiapkan diri menghadapi ASEAN Economic Comodity 2015. Melalui ASEAN Economic Community 2015 seluruh kegiatan ekonomi ASEAN, baik perdagangan, investasi, maupun keuangan, akan terintegrasi dengan menghilangkan berbagai hambatan (baik tarif dan nontarif) yang kini masih berlaku.
Kepala Badan Promosi dan Investasi Aceh, Anwar Muhammad mengatakan saat ini Aceh belum ada industri yang bisa dihandalkan, kecuali produk yang menghasilkan barang ekspor, seperti pertambangan.
“Ini akan memudahkan kita untuk mendekatkan wilayah yang jauh menjadi dekat, dengan Asean Comodity tahun 2015, ini nggak ada lagi hambatan dikawasan Asean perdagangan bebas, jadi kita pengusaha Aceh harus siap.” ungkapnya.
Anwar menambahkan saat ini banyak investor yang berniat menanamkan modalnya di Aceh, khususnya di bidang perkebunan dan pertambangan, namun pemerintah Aceh akan lebih hati-hati memberikan Izin, khususnya di bidang pertambangan.
Menurut Anwar tahun 2012, tercatat ada 20 investor yang masuk ke Aceh dan sudah memperoleh surat persetujuan Investasi, umumnya investor berasal dari Cina dan Korea.