Pemko Banda Aceh Jadikan Kopi Aceh Home Industry

Pemerintah Kota Banda Aceh menggalakkan sector perekonomian pengembangan produksi kopi Aceh untuk menjadi home industri bagi sebagian masyarakat. Kopi Aceh dikenal memiliki kualitas dan cita rasa yang berbeda dengan produksi kopi dari daerah lain di Indonesia.

Walikota Banda Aceh Mawardi Nurdin mengatakan Festival Coffe and Food 2012 yang digelar pihaknya di Taman Sari diyakini akan menambah minat para wisatawan untuk mengkonsumsi kopi Aceh tersebut. Selain memberikan dukungan kepada pengusaha kopi, Pemerintah Kota Banda Aceh juga mendukung pengembangan kopi organik.

“Pasca tsunami perkembangan kopi sangat pesat di Aceh dan kualitas kopi Gayo saat ini salah satu yang termahal di dunia. Saya berharap bagi pengusaha warung kopi untuk memanfaatkan festival ini dengan baik untuk menarik investor. Festival ini merupakan ajang importir bagi pengusaha kopi Aceh, karena disini hadir 30 warga Malaysia yang akan mencoba kopi olahan asal Aceh,” katanya.

Mawardi menambahkan produksi kopi Aceh mempunyai kualitas yang baik dan merupakan negara pengekspor ketiga di dunia. Starbuck, merupakan salah satu perusahaan yang telah menggunakan produk kopi Gayo dan memasarkankannya ke seluruh dunia. Menurut Mawardi, perkembangan warung kopi di Aceh saat ini, bukan lagi sekedar tempat minum tetapi merupakan ajang pertukaran informasi dan tempat berkumpul masyarakat.

Sementara Ketua Panitia Festival Coffe and Food 2012 Wahyudi, mengatakan festival ini akan berlangsung selama 5 hari. Festival tersebut merupakan program tahunan dari Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh untuk menarik wisatawan dan menumbuhkan jiwa usaha bagi pengusaha kopi dan kuliner di Kota Banda Aceh.

“Festival ini juga dimeriahkan dengan demo masak, hiburan musik serta terdapat 27 stan (gerai) kopi dan kuliner khas Aceh yang siap menyajikan kopi racikan nya masing-masing. Festival tidak hanya menawarkan kekayaan cita rasa kopi, namun juga beragam kuliner khas tradisional Aceh,”

Wahyudi menambahkan festival tersebut diikuti lebih dari 30 pengusaha warung kopi baik tradisional dan coffee roaster, para petani dan produsen kopi dari dalam dan luar kota. Selain itu para penikmat kopi juga berkesempatan mencicipi cita rasa kopi Kintamani Bali, Java Mocha, kopi Toraja bahkan kopi Brazil.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads