BPBA Tingkatkan Kapasitas Daerah Untuk Penilaian Indeks Risiko Bencana di Aceh

Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) adakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Penilaian Indeks Kapasitas Daerah Untuk Penilaian Indeks Risiko Bencana.

Acara yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 24-26 November 2022 ini dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBA yang diwakili oleh Sekretaris BPBA, Muhammad Syahril, Banda Aceh. Kamis (24/11/2022).

FGD ini dihadiri oleh 60 peserta terdiri dari 23 kabupaten/kota, Bappeda , Dinsos, Dinkes, PUPR, Dinas Pengairan, F-PRB serta internal BPBA.

Muhammad syahril dalam sambutannya mengakui Indeks Bencana ini bertujuan untuk memberikan informasi tingkat risiko bencana di Provinsi Aceh. Perhitungan tingkat risiko di tiap-tiap Kabupaten/kota dilakukan dengan memerhatikan faktor Hazard (bahaya), Vulnerability (kerentanan), dan Capacity (kapasitas).

Selanjutnya, disajikan tingkat risiko bencana di kabupaten kota sesuai dengan bahaya yang dimiliki dan gabungan dari bahaya tersebut.

“Siapa melakukan apa harus tetap menjadi strategi dalam pengurangan risiko dalam mengukur IKD, mari ajak SKPD, Stakeholder dan setiap elemen masyarakat di daerah sehingga bencana ini menjadi urusan bersama,”sebut Syahril.

Terakhir Syahril berharap tidak lagi ada sekat-sekat antara pelakasana BPBD dan BPBA. Tingkatkan sinergitas dan kekompakan sebelum dan saat pelaksanaan bencana, dengan diselenggarakannya FGD ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas personil BPBD dan instansi terkait lainnya.

“Mengingat pentingnya tujuan yang ingin dicapai dari FGD ini saya berharap kepada seluruh peserta agar dapat mengikutinya secara serius hingga tuntas” tutup Syahril.

Henny Nurmayani selaku Ketua Panitia dalam sambutannya mengungkapkan maksud dan tujuan FGD ini adalah peningkatan kapasitas dalam penilaian indeks kapasitas daerah bagi BPBD dan intanssi terkait di daerah. Kedua, terlaksananya koordinasi dan verifikasi IKD yang tepat atas permasalahan yang ditemukan dalam penilaian IKD di daerah. Ketiga, memberikan informasi dan pemahaman yang sama terkait tingkat resiko bencana dari kabupaten/kota masing-masing. Keempat, membagikan informasi terkait strategi strategi derah dalam upaya pengurangan risiko bencana dalam perencanaan pembangunan di daerah.

“Pemateri FGD ini kami datangkan dari BNPB, BPBA, dan 2 orang dari F-PRB Aceh” Jelas Henny.

Selanjutnya Henny berharap dengan adanya FGD ini peserta dapat melakukan penilaian indeks risiko bencana secara mandiri di kabupaten/kota masing-masing. Sehingga BPBD dapat melakukan strategi-strategi untuk meningkatkan indeks kapasitas di daerahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads