Pemerintah Ajak Pengusaha Lokal Angkat Produk UMKM Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, Ir. Mawardi., mengatakan Pemerintah Aceh mendukung pelaksanaan Festival Meurah Silu, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, di Lapangan Musara Alun, Bebesan, Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu, (25/06/2022).

Mawardi mengajak seluruh pengusaha lokal dan seluruh masyarakat agar mengangkat karya-karya UMKM lokal agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Mawardi mengatakan, gubernur mengimbau agar semua elemen masyarakat dan kalangan dunia usaha memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya guna mendukung kemajuan (Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Aceh.

“Mari kita mencintai produk-produk dalam negeri, khususnya produk UMKM lokal. Dengan mendukung karya-karya UMKM lokal, kita tidak hanya berperan memperkuat ekonomi rakyat, tapi juga berperan dalam melestarikan warisan nenek moyang kita,” kata Mawardi.

Mawardi menyebutkan, karya-karya UMKM jangan sebatas dilhat dari kacamata ekonomi. Ada banyak kegiatan UMKM yang sifatnya warisan budaya dan menjadi tradisi yang sudah berkembang sejak masa lalu.

“Makanya, sangatlah tepat kalau Bank Indonesia menyelenggarakan festival UMKM yang berpadu dengan kegiatan budaya daerah,” kata dia.

UMKM merupakan sektor usaha yang memegang peranan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Mayoritas tenaga kerja yang ada di Indonesia saat ini bekerja di sektor UKMM. Khusus untuk Aceh, daya serap UMKM terhadap tenaga kerja berkisar 85 persen. Tidak heran jika kontribusi UMKM terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh mencapai 55,56 persen.

Data Dinas Koperasi dan UKM Aceh mencatat, sampai tahun 2019 terdapat sekitar 95 ribu UMKM yang tesebar di seluruh Aceh.

“Kemajuan sektor UMKM mutlak harus kita perhatikan untuk dapat membangkitkan perekonomian rakyat, sehingga kita dapat mendorong UMKM agar lebih maju, berkembang dan kompetitif,” kata Mawardi.

Dukungan Perbankan bagi sektor UMKM, kata Mawardi, juga sangat dibutuhkan mengingat sebagian besar sektor usaha ini terbelenggu dengan permodalan, manajemen dan promosi. Dalam hal ini, kata Mawardi, pemerintah Aceh sangat bangga, sebab Bank Indonesia Provinsi Aceh termasuk yang memberi perhatian besar untuk mengatasi masalah itu melalui kegiatan pembinaan, pelatihan dan promosi yang dilakukannya.

Salah satu bukti perhatian BI itu adalah dengan menggelar Festival Meurah Silu setiap tahun, yang tujuan untuk memberi ruang kepada karya-karya UMKM tampil di ruang publik dan berkolaborasi dengan seni budaya daerah.

“Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia dan Pemerintah Aceh juga terus mendorong agar sektor UMKM secara kontinu melakukan inovasi dan memperbaiki kualitas produk sesuai selera pasar,” kata Mawardi.

Para pelaku UMKM lanjut Mawardi, juga terus didorong untuk memanfaatkan platform digital agar lebih mudah menembus pasar nasional dan global. Dengan demikian, karya-karya UMKM Aceh tidak hanya berbicara di tingkat daerah, tapi siap menembus pasar internasional.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads