Kandidat Ketua KADIN, Rizky: Membawa Investor ke Aceh

Pemilihan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh periode 2022-2027 telah menjadi topik pembicaraan yang luas di Aceh akhir-akhir ini. Redaksi menerbitkan seri wawancara eksklusif dengan dua kandidat Ketua KADIN Aceh yaitu Rizky Syahputra dan Muhammad Iqbal, sementara Ismail Rasyid tidak bersedia diwawancarai dengan alasan sangat sibuk mempersiapkan diri untuk Musyawarah Provinsi (Musprov) ke VII KADIN Aceh yang akan diselenggarakan pada 27-29 Juni 2022.

Ini merupakan seri pertama dari dua seri wawancara.

Pengusaha muda sekaligus mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Aceh periode 2018-2021, Rizky Syahputra, dipastikan maju dalam bursa calon Ketua KADIN Aceh. Rizky mengakui saat ini dukungan untuknya semakin menguat dari seluruh kabupaten/kota.

Wakil Ketua KADIN Aceh periode 2019-2024 ini menyebutkan Aceh sangat minim investasi, sementara dia melihat setiap kabupaten/kota di Aceh memiliki potensinya masing-masing. Jika potensi tersebut dapat digali dan dimanfaatkan, tentu akan menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak perekonomian di Aceh.

Pria kelahiran Lhokseumawe ini berkeyakinan jalan keluar untuk memajukan Aceh adalah melalui investasi. Dia berjanji akan melakukan sinergi dengan pemerintah, menjalin hubungan dan komunikasi yang intens untuk bersama-sama menghadirkan investor ke Aceh.

Berikut wawancara lengkap jurnalis anterokini.com dengan salah seorang kandidat Ketua KADIN Aceh, Rizky Syahputra.

Bagaimana kesiapan Anda maju sebagai salah seorang kandidat Ketua KADIN Aceh?

Alhamdulillah persiapan sudah cukup matang. Rekonsiliasi sudah saya bentuk di seluruh kabupaten/kota. Dukungan semakin menguat. Insyaallah, kalau Allah mengizinkan, pada saat Musprov nanti hasilnya bisa menunjukkan bahwasanya saya bisa menang. Itu harapan saya.

Apa saja visi dan misi Anda?

Saya ingin bersinergi dengan pemerintah terkait dengan investasi yang ada kaitannya dengan Aceh karena apapun ceritanya, hari ini Aceh sangat minim investasi. Dengan adanya investasi maka akan mengubah ekonomi di Aceh, akan membangkitkan tenaga kerja. Harapan saya kita bersama-sama membawa investasi ke Aceh untuk kemajuan Aceh.

Misi saya, saya ingin mengajak kawan-kawan kabupaten/kota untuk bersama-sama mendatangkan investasi karena di setiap kabupaten itu pasti ada potensi. Nah, potensi-potensi ini nanti kita bahas bersama dari tingkat kabupaten ke provinsi hingga ke pusat. Insyaallah dengan adanya potensi-potensi tersebut, kita akan mengundang investor untuk berinvestasi di Aceh.

Jika terpilih program apa saja yang akan Anda jalankan?

Yang pertama mungkin di tahun pertama saya akan membenahi manajemen dulu. Kita akan mengubah sistem yang ada. Sekarang ini sudah bagus, cuma nanti ke depan kita akan membuat sistem lebih ke arah digitalisasi. Saya akan mengajak kawan-kawan kabupaten/kota untuk selalu bersinergi dengan kita. Kita akan melakukan forum para ketua umum, para pengurus, kita akan membuat diskusi dengan pemerintah. Jadi, hal-hal ini yang saya anggap penting karena kita akan mendapatkan informasi terkait dengan potensi-potensi yang ada di daerah, untuk kita kembangkan secara bersama-sama, dan kita akan mengajak investor untuk bisa mengambil potensi-potensi yang ada di kabupaten/kota tersebut.

Bagaimana memajukan perekonomian Aceh dan mendorong pengusaha berinvestasi di sektor riil?

Ya, sekarang ini kan kita sangat berharap pada APBA. Kita harus mengubah mindset itu karena sebentar lagi otonomi khusus juga akan habis. Kalau tidak ada sektor riil industri ataupun investasi, ini akan sangat disayangkan. Aceh akan mengalami krisis yang cukup serius. Jadi, saya sangat berharap dengan adanya investasi ini akan membangkitkan ekonomi daerah Aceh.

Dulu, pengalaman saya selama menjadi ketua HIPMI, ada beberapa investasi yang sudah masuk ke Aceh. Mengingat menteri investasi sekarang ini adalah bekas ketua umum HIPMI, beliau dulu pernah melantik saya menjadi ketua HIPMI Aceh. Jadi, hubungan ini akan kita jalin terus. Saya sering berkomunikasi dengan beliau. Saya berharap sekali, beliau bisa membantu Aceh karena hari ini di Indonesia sendiri, di Timur sangat banyak investasi yang masuk dari tangan beliau. Nah, saya berharap beliau juga menginvestasikanlah khususnya di bagian Barat yaitu di Aceh. Ada beberapa investasi yang sudah beliau sebutkan ke kita, nanti kita akan bersama-sama dengan KADIN berkomunikasi dengan beliau untuk bisa membawa investor ke Aceh.

Bagaimana tanggapan Anda atas sorotan KADIN Aceh didominasi kontraktor?

Kontraktor itu suatu pekerjaan yang bagus. Background saya dulu kontraktor. Jadi, itu bukan hal yang asing di Aceh. Kita juga berharap dengan adanya investasi di Aceh, sektor-sektor swasta masuk, industri masuk. Itu juga bisa memperkerjakan para kontraktor lokal untuk bisa berpartisipasi dalam industri dan investasi yang masuk itu. Jadi, bukan hanya kontraktor pemerintah saja, tetapi juga kontraktor-kontraktor swasta juga akan bangkit dengan adanya investasi ini. Jadi, dengan adanya investasi ini akan menampung segala macam, dari kontraktor, tenaga kerja, dan UMKM. Itu hal yang sangat positif. Itulah solusinya, tetap dari investasi.

Bagaimana Anda menilai peran serta UMKM?

Sesuai dengan perintah dari Presiden melalui mentri investasi. Setiap ada investasi masuk dari dalam negeri maupun luar negeri, itu harus melibatkan pengusaha lokal dan UMKM. Hari ini, UMKM di Aceh juga harus diberdayakan, mengingat juga potensi-potensi UMKM Aceh luar biasa. Cuma mungkin ada hal-hal yang perlu kita bangkitkan agar memiliki nilai jual yang tinggi.

Saya lihat ada teman-teman kita yang terkoneksi misalnya dengan KADIN Jawa Barat, mereka punya UMKM yang sangat menarik dari packaging-nya. Jadi, saya berharap dengan konektivitas antara KADIN Aceh dengan KADIN Jabar nanti, akan membuat nilai jual UMKM kita menjadi lebih tinggi. Itu harapan saya ke depan, untuk bisa menambah nilai jual UMKM tersebut.

Nanti kita juga akan membuat semacam pelatihan untuk kawan-kawan di Aceh bersama-sama dengan KADIN supaya mereka bisa mengembangkan potensi UMKM kita.

Apa strategi Anda agar terpilih sebagai calon Ketua Kadin Aceh?

Ya, yang pertama saya sangat berharap sinergitas antara kawan-kawan kabupaten/kota, KADIN kabupaten/kota karena tanpa mereka saya ini bukan siapa-siapa. Saya berharap penuh pada mereka supaya bisa berkolaborasi dengan saya. Alhamdulillah, setelah saya roadshow kemarin, pada masa kampanye saya sebagai calon Ketua Umum KADIN, mereka menerima saya, dan Alhamdulillah, ini semakin menguat. Saya berharap kawan-kawan akan berjuang bersama-sama saya kalau saya terpilih nanti, sampai habis masa periode saya. (Lia Dali)

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads