Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani menyebutkan, kasus harian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) turun di bawah 100 kasus dua hari terakhir di Aceh.
Tiga hari lalu tercatat 116 kasus baru, hari berikutnya 93 kasus, dan terakhir dilaporkan “hanya” penambahan 47 kasus baru.
Meski kasusnya tampak turun, namun belum boleh lengah. Penularan virus corona diperkirakan masih tinggi di masyarakat.
Saifullah menyebutkan secara akumulatif Covid-19 di Aceh, per 21 Juni 2021, yang telah mencapai 18.371 orang. Para penyintas yang sudah sembuh dari Covid-19 sebanyak 13.789 orang. Penderita yang sedang dirawat 3.848 orang, dan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 734 orang.
Data pandemi Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang dilaporkan bertambah hari ini, yakni konfirmasi positif sebanyak 47 orang, pasien yang sembuh 200 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah lagi 12 orang.
Penderita baru Covid-19 yang dilaporkan bertambah meliputi warga Banda Aceh 16 orang, Aceh Besar delapan orang, warga Pidie, Sabang, dan Aceh Barat, sama-sama tiga orang. Kemudian warga Nagan Raya sebanyak dua orang.
Selanjutnya warga Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan, masing-masing satu orang. Sedangkan lima orang lagi merupakan warga dari luar daerah.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah sebanyak 200 orang, yakni warga Banda Aceh 95 orang, Pidie 42 orang, Bireuen 18 orang, Aceh Besar delapan orang, Gayo Lues tujuh orang, Aceh Barat enam orang, warga Aceh Tamiang dan Aceh Timur, sama-sama lima orang.
Kemudian warga Nagan Raya empat orang, warga Langsa dan Aceh Utara, masing-masing tiga orang. Selanjutnya warga Lhokseumawe dan Aceh Tengah sama-sama dua orang.
“Pasien Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lagi 12 orang, sehingga secara akumulatif sudah mencapai 734 orang,” katanya.
Para penderita Covid-19 yang dilaporkan meninggal tersebut, masing-masing warga Banda Aceh dan Pidie, sama-sama empat orang. Kemudian masing-masing satu orang warga Bireuen, Sabang, Aceh Barat, dan warga Nagan Raya.