Bappeda: Perlu Kerja Keras Turunkan Kemiskinan di Aceh

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh T Ahmad Dadek menegaskan perlu kerja keras menurunkan angka kemiskinan Aceh dalam masa pandemi COVID-19, karenanya pemerintah menganggarkan triliunan rupiah untuk mengatasi masalah tersebut.

“Pemerintah Aceh terus bertahan dengan kondisi pandemi ini, kita akui harus bekerja lebih keras lagi tahun 2021 ini,” kata T Ahmad Dadek, di Banda Aceh, Selasa.

Dadek mengatakan, persentase penduduk miskin Aceh pada September 2020 sebesar 15,43 persen, naik 0,44 poin dibanding Maret 2020 sebesar 14,99 persen.

“Dirincikan jumlah penduduk miskin Aceh September 2020 sebanyak 833,91 ribu orang, bertambah 19 ribu dibandingkan Maret 2020 yang hanya 814,91 ribu orang,” ujarnya.

Dadek menyampaikan, dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, pada 2021 ini pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 9,384 triliun mulai dana ABPN, APBA hingga dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). 

Untuk anggaran bersumber dari APBA difokuskan terhadap enam kegiatan prioritas yakni membantu menekan pengeluaran masyarakat miskin Rp 3,499 triliun dan meningkatkan pendapatan masyarakat Rp 384 miliar.

Selanjutnya, meningkatkan sumber daya masyarakat miskin Rp 3,704 triliun, dampak bencana Rp 386 miliar, menjaga stabilitas pangan Rp 21 miliar serta menekan biaya transaksi ekonomi Rp 1,387 triliun.

“Tahun 2021 ada Rp 9,384 triliun yang terdiri dari APBA Rp 8,058 triliun, APBN 1,285 triliun dan CSR 41 miliar, itu belum masuk dana tugas perbantuan dan dekonsentrasi 2021,” kata Dadek.

Selain itu, Dadek juga berharap penggunaan dana desa dapat difokuskan untuk pemberdayaan ekonomi terutama dalam masa pandemi COVID-19 hingga menunggu proses vaksinasi.

Tak hanya itu, lanjut Dadek, sektor swasta dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga harus dirangsang bangkit tahun ini, sehingga mereka terus kreatif mempertahankan aura bisnis yang dijalani. Antara

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads