Satgas COVID-19 mengawasi kenaikan kasus usai masa libur panjang. Sembilan hari usai libur panjang kasus aktif disebut mengalami sedikit kenaikan.
“Sekarang sudah sekitar 9 hari dari awal libur panjang, ada kenaikan sedikit,” ujar juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito melalui siaran YouTube BNPB, Senin (9/11/2020).
Wiku mengatakan, jumlah kasus pada saat libur panjang mengalami penurunan. Namun menurutnya, hal ini dikarenakan jumlah pemeriksaan yang juga menurun.
Wiku menyebut kenaikan kasus dapat terlihat, pada 10 hingga 14 usai libur panjang. Menurut Wiku, bila tidak terjadi kenaikan maka kerjasama pemerintah dan masyarakat berjalan dengan baik.
“Tetapi kalau kita lihat biasanya kenaikan kasus itu terjadi sekitar 10 sampai 14, hari setelah libur panjang,” ujar Wiku.
Tapi kalaupun memang naik sampai sebelum libur panjang dan tidak naik lebih tinggi lagi, itu artinya kemampuan nasional dan masyarakatnya bekerja sama dalam mengantisipasi kenaikan kasus terutama pada libur panjang sudah dapat berjalan dengan baik,” sambungnya.
Selain itu, Wiku menuturkan saat ini angka kasus aktif di Indonesia lebih rendah dari angka global. Hal ini disebut sebagai sebuah prestasi dalam penanganan kasus.
Kalau kita lihat secara nasional angka kasus aktif kita adalah 12,52% sedangkan di dunia ini kasus aktifnya adalah 26,79% jadi kita lebih rendah dan selisihnya 14,27%. Ini dari waktu ke waktu selalu turun kasus aktifnya, kasus aktif maksudnya kasus yang sedang sakit, jadi ini adalah suatu prestasi nasional bersama ternyata masyarakat dan pemerintah bisa bersama-sama mengendalikan kasus,” kata Wiku.
Selanjutnya, jumlah angka kesembuhan Indonesia juga disebut lebih tinggi dari dunia. Dengan jumlah kasus sembuh Indonesia 84,4%. Detik
#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun