DPR RI: Peran serta masyarakat besar dalam melawan COVID-19

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Eddy Wuyanto menyatakan peran serta masyarakat begitu besar dalam upaya menekan jumlah warga yang terinfeksi COVID-19.

“Jadi COVID-19 itu lebih banyak peran serta masyarakat, pemberdayaan masyarakat, penggunaan kelompok masyarakat sebagai penggerak dalam penanganan COVID-19,” kata Eddy saat berkunjung ke Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan, bupati atau wali kota harus bisa menggerakkan warganya untuk menaati sekaligus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, terutama hal dasar, seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan atau 3M.

“Kalau bupati, wali kota bisa menggerakkan masyarakatnya untuk taat menjalankan protokol kesehatan, itu baru bupati dan wali kota yang oke, karena tidak semua bisa ditangani oleh bupati atau wali kota,” ujarnya.

Menurutnya, apabila setelah diedukasi, namun dalam penerapannya masyarakat juga tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan, maka bupati atau wali kota dapat memberi peringatan dengan melibatkan aparat penegak hukum.

“Karena itu saya berharap para bupati dan wali kota di Aceh ini selain edukasi kedisiplinan protokol kesehatan, mulailah diberikan warning, bila perlu melibatkan aparat penegak hukum, TNI/Polri, agar warganya disiplin,” katanya.

Disamping itu, Eddy juga mengingatkan agar pemerintah daerah mempercepat penyaluran dana insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19.

Kata dia, paramedis merupakan petugas yang berada di garda terdepan yang memiliki resiko dalam penanggulangan COVID-19, sehingga hak-hak mereka tidak boleh terabaikan.

Menurut dia, pemerintah pusat telah mengalokasikan dana insentif bagi tenaga kesehatan Rp5,9 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dana itu, katanya, ada yang diberikan oleh Menkes langsung ke rumah sakit vertikal, ada juga dari Menteri Keuangan langsung ke bupati atau wali kota untuk didistribusikan langsung kepada tenaga medis. “Ini kecepatan para bupati, wali kota dan kepala dinas kesehatan menjadi kuncinya,” katanya. Antara

#satgascovid19#ingatpesanibu#ingatpesanibupakaimasker#ingatpesanibujagajarak#ingatpesanibucucitangan#pakaimasker#jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan*#cucitangandengansabun

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads