Pengaruh Virus Corona Terhadap Psikologis Manusia

Akhir-akhir ini kita banyak sekali disuguhkan dengan pemberitaan tentang virus corona atau covid-19. Dilansir dari World Health Organization (WHO), virus corona adalah suatu penyakit menular yang mengganggu sistem pernafasan manusia.

Virus corona ditandai dengan beberapa gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, lesu dan sesak napas.Virus corona pertama kali muncul di Wuhan yang merupakan salah satu kota di China, virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke bebagai negara lainnya termasuk Indonesia. WHO telah mengumumkan bahwa virus corona atau covid-19 merupakan pandemi.

Dilansir dari situs data real time virus corona Worldometers jumlah kasus virus korona seluruh dunia tercatat sebanyak 2.913.626 jumlah korban jiwa akibat corona ada 202.973, jumlah pasien yang sembuh dari virus corona tercatat ada 832.876 hingga sabtu (25/4/2020).

Di Indonesia sendiri tercatat 8.607 kasus virus corona, jumlah korban jiwa akibat corona ada 720 dan jumlah pasien yang sembuh dar vius corona tercatat ada 1.042 hingga sabtu (25/4/2020)

Sampai saat ini pandemi corona masih terjadi di Indonesia dan semakin marak pula pemberitaan tentang virus corona baik dari televisi, radio, media cetak, bahkan dari media sosial juga sering muncul berita tentang virus corona seperti facebook, Instagram, tweeter dan media sosial lainnya.

Dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih orang-orang yang tidak bertanggung jawab lebih mudah menyampaikan berita-berita yang palsu atau hoax untuk kepentingan pribadi. Untuk itu penting sekali bagi masyarakat untuk mencari informasi yang akurat bukan sekedar hoax.

Dalam al-Quran telah dijelaskan bahwa ketika menyampaikan suatu berita atau informasi katakanlah dengan perkataan yang benar, dan ketika mendengar atau mendapat suatu berita periksalah dengan teliti.

Allah SWT berfirman dalam Q.S. al-Ahzab : 70-71
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah pekataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesuangguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar”.

Allah SWT berfirman dalam Q.S. al-Hujarat:6
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”.

Virus corona tak hanya mempengaruhi fisik manusia, akan tetapi psikologis manusia juga terpengaruhi. Dikutip dari Sindonews.com, Dosen Program Studi (Prodi) Psikologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Rini Setiawati mengatakan, dampak psikologis bagi penderita bisa dirasakan, seperti perasaan tertekan, stress, cemas saat didiagnosis Positif Corona atau Covid-19.

Tak hanya pada penderita, dampak psikologis juga dapat dirasakan pada masyarakat, seperti stress dan kecemasan yang berlebihan. Simpang siur pemberitaan tentang corona dapat menimbulkan stress yang tentunya akan mempengaruhi hormon stress sehingga menyebabkan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh manusia menurun. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Larasati (2016) yang menyatakan bahwa stres memiliki efek pada respon imun dan kerentanan terhadap infeksi.

Dilansir dari CNN Indonesia, Pada saat stress tubuh merangsang sistem kekebalan tubuh untuk bekerja, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang akan menghambat pelepasan histamine dan respon peradangan untuk melawan zat asing. Dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang mengalami stress maka sistem imun akan menurun dan lebih rentan terinfeksi virus dan penyakit lainnya. Padahal untuk mencegah virus corona diperlukan daya tahan tubuh yang kuat agar terhindar dari berbagai jenis penyakit lainnya.

Reaksi masyarakat yang terlalu berlebihan seperti mencuci tangan berulang kali dapat menimbulkan gejala obsessive compulsive disorder (OCD). Obsessive compulsive disorder adalah suatu gangguan mental yang menyebabkan penderita harus melakukan kegiatan atau suatu tindakan secara berulangulang, ketika penderita tidak melakukan tindakan tersebut maka penderita merasa cemas dan takut

Untuk mencegah dampak psikologis akibat corona ini diperlukan stretegi yang tepat dengan berpikir positif, menjaga kesehatan dengan baik dan mencari sumber sumber berita yang terpercaya. Istirahat yang cukup dan taati aturan pemerintah.

Penulis : Nurmaidah, Mahasiswa PsikologiUIN Ar-Raniry Banda Aceh

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads