Tidak Harus ke Jakarta, Kini Pemeriksaan Sampel Covid-19 bisa Dilakukan di Aceh

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meresmikan laboratorium pemeriksaan sampel virus korona atau Covid-19 di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI Aceh di Lambaro, Aceh Besar, Kamis (16/04).

Balitbangkes RI Aceh diberi wewenang melakukan pemeriksaan spesimen virus corona oleh Menteri Kesehatan RI dalam suratnya tanggal 19 Maret 2020.

Peresmian dilakukan setelah fasilitas laboratorium tersebut memenuhi standar protokol keamanan dan kesehatan yang telah dikeluarkan pemerintah pusat dan WHO, termasuk kesiapan ruangan, peralatan dan sumber daya manusia yang semuanya telah memenuhi standar.

“Sudah terverifikasi dan terakreditasi bahwa ini layak untuk digunakan,” ujar Nova saat peresmian tersebut.

Nova menjelaskan, untuk pengujian perdana telah ada dua sampel yang dikirim dari Kabupaten Gayo Lues untuk segera diuji.

Dengan beroperasinya laboratorium ini maka pengujian sampel swap (cairan) tenggorokan dari orang yang diduga terpapar virus korona tidak perlu lagi dikirim ke Jakarta.

“Kita tidak perlu lagi mengirim sampel swap itu ke laboratorium yang ada di Jakarta. Sudah bisa kita lakukan di Aceh,” kata Nova.

Kepala Litbangkes Aceh, dr. Fahmi Ikhwansyah, yang turut mendampingi Nova pada peresmian itu mengatakan proses pengujian hingga keluarnya hasil membutuhkan waktu dua hari.

“Jika sampel swapnya masuk jam 10 pagi hari ini, maka besok sore hasilnya sudah keluar,” ujar dr. Fahmi.

Selain peresmian laboratorium pemeriksaan sampel swap, pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju yang berjumlah 400 pcs.

APD itu merupakan bantuan dari PT. Bank Aceh Syariah untuk kebutuhan tim medis Balitbangkes RI Aceh.

Nova Iriansyah pada kesempatan itu juga memastikan bahwa ketersediaan APD untuk tim medis Aceh saat ini telah mencukupi. Penegasan itu, kata Nova, penting untuk menjawab kekhawatiran sejumlah pihak terkait tidak cukupnya persediaan APD.

“Jadi saya pastikan APD di Aceh tidak kurang. Tapi untuk mengantisipasi apabila terjadi ledakan kasus tentu kita harus terus memperbanyak lagi jumlahnya,” kata Nova.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads