BNPB soal Biang Banjir Das Lawe Aceh: Tambang Emas hingga Hilangnya Hutan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan Rapat Koordinasi Penanggulangan Banjir di Das Lawe Alas Singkil, Provinsi Aceh.

Kepala BNPB Letjen Doni Monardo mendorong agar pemerintah daerah (pemda) Aceh dapat menggunakan vegetasi untuk mengantisipasi banjir hingga meningkatkan ekonomi daerah.

“Karenanya menghadapi tantangan (perubahan cuaca) seperti ini tidak ada solusi lain. Tidak akan ada kekuatan manusia yang mampu menghadapi alam sehingga harus mulai timbul kesadaran kolektif kesadaran bersama untuk kembali melihat betapa pentingnya merawat alam, menghargai lingkungan,” kata Doni di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (27/2/2020).

Doni menjelaskan perubahan cuaca sudah terjadi di berbagai belahan dunia. Dia pun meminta pemda untuk bisa adaptatif dengan perubahan cuaca tersebut.

“Kemudian juga yang lazimnya pada bulan Februari awal sudah berakhir musim hujan ternyata musim hujan mencapai puncaknya. Inilah yang harus kita cermati, perubahan seperti ini agar kita lebih adaptis,” ucap Doni.

Kemudian Doni mengatakan kawasan Das Lawe Alas secara topografi berada dalam kawasan lembah. Dia mengatakan beberapa kemungkinan daerah tersebut rawan terdampak banjir karena adanya alih fungsi lahan.

Lebih lanjut Doni mengatakan di daerah tersebut terdapat hutan-hutan yang sudah dialihkan menjadi petanian atau perkebunan. Oleh karena itu Doni meminta pemda untuk dapat mengembalikan fungsi konservasi di wilayah tersebut.

“Yang semula berupa hutan sekarang sudah jadi pertanian dan perkebunan. Nah apa yang hrs kita lakukan, solusianya adalah bagaimana kita bisa kembalikan fungsi konservasi,” ucap Doni.

Dia pun menyarankan agar dibuat sebuah solusi yang dapat bermanfaat secara ekologis namun juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Dia mencontohkan agar pemda setempat mulai berinovasi dengan tanaman seperti Kopi dan Vetiver.

“Aceh ini sudah terkenal dengan kopi. Kopi Gayo ini sudah bukan hanya dikenal dalam negari tapi mancanegara. Apakah vegetasi ini bisa membantu ekonomi masyarakat tapi juga tetap mempertahankan fungsi ekologisnya? Kalau ini bisa dilakukan apalagi ada mitra kerjasama baik dengan pihak swasta. Maka ini potensi,” tutur Doni.

Doni kemudian mengimbau pemda Aceh untuk melakukan inovasi yang dapat mencegah kawasan Das Lawe Alas Singkil terkena banjir namun juga tetap mempertahankan nilai ekonomi daerah.

“Carilah mereka yang sudah memiliki pengetahuan yang sangat baik untuk bisa menyiapkan jenis tanaman yang punya nilai ekonomis tapi memiliki fungsi ekologis. Kalau ini dilakukan pasti ada perubahan. Ini adalah bagian dari upaya kita meningkatkan kesadaran kolektif, meningkatkan budaya mendapatkan niali ekonomi tapi tidak boleh mengganggu ekosistem,” terang Doni. detik.com

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads