Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Rafli menyayangkan kondisi kebersihan kawasan wisata Pantai Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh yang terkesan kumuh dan tidak terururus.
Persoalan sampah merupakan salah satu masalah yang harus dientaskan di Kota Banda Aceh saat ini sebagai Ibukota Provinsi Aceh.
“Kita miris melihat kondisi kawasan Ulee Lheu yang kumuh. Sebagai salah satu kawasan wisata, faktor kebersihan di Ulee Lheue hendaknya menjadi perhatian pemerintah,” ungkap Anggota Komite III DPD RI H. Rafli, Sabtu (25/8).
Menurut Rafli, Pemko Banda Aceh hendaknya cepat menyadari hal ini, dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat termasuk hal yang terkait kebersihan kota.
“Banda Aceh dapat penghargaan Adipura di bidang kebersihan, tapi dengan kondisi kumuh seperti ini kesannya Adipura itu seperti adi pura-pura. Malulah kita menerima penghargaan jika itu hanya sebatas simbol saja,” tegasnya.
Apalagi, kata Rafli, kawasan Ulee Lheue merupakan salah satu kawasan wisata, jika kondisinya kumuh dan sampah bertabur di mana-mana ditambah kondisi jalan mirip kubangan lumpur, tentu akan mengganggu kenyamanan wisatawan yang berkunjung.
Padahal, tambah Rafli, kawasan wisata mestinya produktif dan nyaman bagi warga. Jika hal ini tidak terjaga, tentunya akan sangat memalukan.
“Sebagai orang yang mendukung Walikota/Wakil Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman-Zainal Arifin, tentunya saya juga merasa malu melihat kondisi kota ini,” katanya. Analisa