Hasil survei menyebutkan, orang atau individu ternyata semakin bahagia tinggal di provinsi Aceh yang berjuluk “Serambi Makkah”.
“Tingkat kebahagiaan penduduk di Aceh meningkat sebesar 3,31 poin hingga Maret 2017,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan, hasil survei pengukuran tingkat kebahagiaan dilakukan terakhir kali pada 23 kabupaten/kota di Aceh mencapai angka 71,96 poin.
Angka tersebut meningkat sekitar 3,31 poin, bila dibanding hasil survei yang sama dengan melibatkan responden sekitar 3.000 kepala keluarga di tahun tahun 2014 cuma 67,48 poin.
Hasil survei ini disusun dalam tiga dimensi dengan masing-masing memberi kontribusi seperti kepuasan hidup 34,80 persen, perasaan 31,18 persen, dan makna hidup 34,02 persen.
“Terdapat penambahan cakupan indeks tahun ini, dibanding tahun 2014. Jika tingkat kebahagiaan cuma diukur menggunakan kepuasan hidup, maka tahun ini ditambah dimensi perasaan dan makna hidup,” katanya.
Perubahan lainnya, lanjut dia, pada tahun ini dimensi kepuasan hidup terbagi menjadi dua bagian yakni subdimensi kepuasan hidup personal, dan subdimensi kepuasan hidup sosial.
Tingkat kepuasan hidup dengan tinggal di Aceh adalah 72,95 poin, dengan masing-masing subdimensi kepuasan hidup personal sebesar 67,24 persen, dan subdimensi kepuasan hidup sosial 78,66 persen.
“Indeks dimensi perasaan sebesar 68,56 poin, dan terakhir indeks dimensi makna hidup sebesar 74,05 poin,” terang Wahyudin.
Data dirilis BPS menyebutkan, tingkat kebahagiaan orang tinggal di provinsi paling Barat di Indonesia itu, lebih tinggi dari indeks kebahagiaan secara nasional tahun ini tercatat cuma 70,69 poin.
Untuk indeks kebahagian penduduk menurut provinsi peringkat pertama diduduki Maluku Utara dengan angkanya 75,68 poin, dan terendah Papua 67,52.
Sedangkan provinsi tetangga Aceh, yakni Sumatera Utara berada di posisi terendah kedua setelah Papua dengan angka 68,41 poin. Antara
