Persiapan Penas KTNA ke XV di Aceh Sudah 80 Persen

Seluruh lapisan masyarakat Aceh diajak untuk menyukseskan pelaksanaan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XV tahun 2017 di provinsi Aceh pada 6-11 Mei 2017 mendatang.

Pasalnya tidak kurang dari 35 ribu petani dan nelayan dari seluruh Indonesia akan datang ke Aceh untuk bertukar informasi dan berbagi pengalaman, khususnya dan masyarakat Aceh dan umumnya dengan seluruh petani dan nelayan dari seluruh Indonesia, bahkan Negara-negara asia yang juga dikabarkan akan ambil bagian.

Hal demikian disampaikan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat Winarno Thohir yang juga ketua Umum pelaksanaan Penas KTNA ke XV di Aceh, saat pembukaan rembug harian KTNA Aceh ke II tahun 2017 di Banda Aceh, Sabtu-Minggu (08-09/04).

Dikatakan winarno, untuk hadir ke Aceh bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat Aceh merupakan provinsi yang berada di paling ujung dari Indonesia. Ia mencontohkan, petani dan nelayan dari Papua yang berjumlah seribuan lebih akan hadir ke Aceh dengan kebutuhan anggaran cukup besar. Begitu juga dengan delegasi dari provinsi lain yang kesulitan dengan transportasi.

“Seperti Jambi, mereka yang jumlahnya 500 lebih hanya ada pesawat sampai Medan, sehingga harus menempuh jalur darat dengan menggunakan bus dari Medan, begitu juga dengan daerah lain, jumlah penerbangan ke Aceh juga terbatas, maka ada yang harus berangkat lebih awal,”ujarnya.

Ia berharap dari pihak panitia untuk menyiapkan fasilitas dan tempat istrahat pada beberapa titik, sehingga memudahkan delegasi yang menggunakan jalur darat. Ia memperkirakan, tamu-tamu akan berdatangan ke Aceh mulai tanggal 1 Mei 2017. Sementara untuk penginapan peserta, sejauh ini diakuinya belum ada kendala, bahkan panitia sudah mempersiapkan lebih dari cukup.

Selain itu kata Winarno, petani dan nelayan yang hadir dari seluruh Indonesia juga datang dari latar belakang budaya dan agama yang berbeda, oleh karena itu ia berharap kepada masyarakat Aceh agar semaksimal mungkin menerima tamu-tamu tersebut dengan tangan terbuka.

“Sehingga saat mereka kembali ke daerahnya masing-masing bisa membawa kesan yang baik, dan siapa tau nanti mereka akan kembali lagi disini, jadi kita harus menjadi saudara,”ujarnya.

Pada kesempatan itu Winarno menyebutkan, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka penyelenggaraan Pekan nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XV tahun 2017 di provinsi Aceh pada 6 Mei 2017. Sementara penutupan pada tanggal 11 Mei 2017 akan dihadiri oleh wakil presiden Jusuf kalla.

Ia mengatakan setelah kegiatan dibuka oleh Presiden, langsung dilanjutkan pertemuan dengan tiga mentri utama, masing-masing Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan serta Mentri Kehutanan.

“Ini panitia juga harus siap untuk mengarahkan, karena tamu-tamu ini kan tidak tau tempat-tempat lokasi acara, jadi harus ada yang selalu mendampingi untuk mengarahkan para peserta, belum lagi macet, karena banyaknya peserta yang hadir,”katanya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pangan Aceh Masnun mengakui pemerintah Aceh sangat serius mempersiapkan penyelenggaraan Penas KTNA ke XV tahun 2017 di Aceh, hal itu setidaknya terlihat dengan seringnya gubernur Aceh Zaini Abdullah meninjau persiapan lokasi utama Penas di Komplek Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh.

“Penas ini adalah kegiatan akbar, jadi tantangannya juga besar, maka harus melibatkan semua pihak, saling merangkul agar persiapannya lebih maksimal. Gubernur saja sudah berulang kali mengecek kesiapan dilokasi acara,”ujarnya.

Sementara itu ketua KTNA Aceh yang juga ketua pelaksana Penas KTNA, Zakari Affan menyebutkan saat ini persiapan kegiatan Penas KTNA sudah mncapai 80 persen. Menurut tenda-tenda sedang dalam proses pemasangan, begitu juga dengan renovasi stadion Harapan Bangsa sebagai lokasi utama dari kegiatan Penas KTNA ke XV.

“Kita berharap pelaksanaan Penas KTNA di Aceh merupakan yang terbai dibandingan dnegan pelaksanaan Penas-penas sebelumnya,”lanjutnya lagi.

Selain itu kata Zakaria, pelaksanaan Penas KTNA nanti menjadi kesempatan bagi Aceh untuk membuktikan kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya, bahwa Aceh saat ini sudah benar-benar aman untuk dikunjungi.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads