Pilih Ketua, PPP Banda Aceh Gunakan Sistim Ahlul Halli Wal-‘Aqdi

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengembalikan sistem pemilihan ketua dengan cara musyawarah (Syuro). Hal itu dilakukan guna menekan angka politik uang dalam setiap pemilihan ketua.

Hal demikian disampaikan ketua umum PPP Muhammad Romahurmuzy pada pembukaan kegiatan musyawarah cabang ke VIII PPP Kota Banda Aceh, Senin (27/03).

Romi menyebutkan, mekanisme tersebut dilakukan oleh  ahlul halli wal-‘aqdi atau dengan pembentukan formatur yang diwakili oleh setiap pimpinan partai diatasnya.

Ia mencontohkan untuk Musyawarah cabang, maka pemilihnya akan diwakili oleh perwakilan DPP, perwakilan DPW, Perwakilan DPC sebelumnya dan perwakilan pimpinan anak cabang.

Pada kesempatan itu Romi kembali menegaskan, bagi PPP berpolitik adalah bahagian dari ibadah, oleh karena itu ia tidak sepakat dengan adanya upaya pihak- pihak yang ingin memisahkan agama dengan politik.

“Karena musyawarah adalah cara pengambilan keputusan masyarakat modern, sedangkan masyarakat primitf ditentukan pemimpin. Kita ingin mengembalikan metode pemilhan yang lebih islami, dulu pemilihan ketua DPC memilih siapa yang ampu meyakinkan, dan kemajuan ekonomi orang mulai bermain uang, ini yang terjadi,”ujarnya.

Kepada seluruh kader PPP di Aceh Romi meminta untuk fokus pada verfifikasi partai politik yang akan dilaksankan pada Juli mendatang. Ia mengingatkan verifikasi partai politik bukanlah hal mudah yang akan dihadapi partai politik.

Ia meminta jajaran pengurus PPP di daerah untuk tidak menyikapi isu dualisme kepemimpinan PPP, karena hal itu menjadi ranahnya DPP PPP. “Dualisme ini akan berakhir sendirinya dengan berakhirnya Pilkada DKI nantinya,”ujarnya lagi.

Sementara itu Ketua DPC PPP Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal berharap kepengurusan PPP yang baru nantinya benar-benar punya semangat untuk memenangkan Pileg pada 2019 nanti.
Illiza menyebutkan, meskipun saat ini masih ada dualism kepemimpinan di PPP, pihaknya mengaku akan tetap berada bersama PPP yang sah.

Pada kesempatan itu Ketua DPW PPP Aceh Amri Amli mengatakan saat ini PPP membuka kembali jaringan partai ke dayah-dayah yang ada di Aceh, karena menurutnya pusat dukungan PPP justru berada di Dayah-dayah.

Menurut Amri, jika dayah dan ulama kembali bersama PPP seperti masa lalu maka bukan tidak mungkin PPP akan kembali bangkit di pemilu 2019 nanti. Amri berharap PPP bisa kembali diterima oleh kalangan dayah di Aceh.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads