Zaini Sidak RSIA Pasca Meninggalnya Ibu dan Bayi Karena Ketiadaan Dokter

Gubernur Aceh Zaini Abdullah melakukan Inspeksi mendadak ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Rabu (30/03) siang. Kunjungan tersebut terkait dengan kematian ibu dan bayi pada selasa (29/03) lalu karena diduga tidak mendapatkan penanganan dengan baik di rumah sakit milik pemerintah Aceh tersebut.

Gubernur Aceh sempat menggelar pertemuan tertutup dengan pihak rumah sakit.

Ia mengaku akan mengambil tindakan tegas kepada dokter maupun manajemen rumah sakit jika setelah diaudit ditemukan adanya kelalaian dari pihak rumah sakit yang berdampak pada hilangnya dua nyawa manusia.

Zaini menyebutkan sesuai dengan pengakuan dokter Ulfa, selaku spsesialis kandungan di rumah sakit tersebut, saat masuk ke rumah sakit pasien dalam kondisi cukup baik.

”Saya akan mengambil tindakan tegas, semua agar bersabar, karena akan melalui audit terlebih dahulu, nanti kita lihat apa hasilnya, karena disini juga ada tim komite medik,”ujar Zaini.

Zaini mengaku sejauh ini kronologis yang didapat dari pihak rumah sakit juga masih simpang siur. Ia meminta kepada pimpinan rumah sakit agar menyusun kronologis bersama tim medis untuk selanjutnya diaudit.

Terkait dugaan adanya konflik manajemen di rumah sakit tersebut yang berdampak pada keengganan dokter menangani pasien, Zaini mengingatkan semua dokter yang diberi tanggungjawab harus bekerja maksimal bukan semata-mata karena uang.

Sementara Direktur Rumah Sakit dan Ibu dan Anak  Erni Ramayani menyebutkan sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin (RSZA) sudah diambil tindakan oleh bidan sesuai dengan intruksi dari dokter spesialis yang tidak masuk dinas karena dalam keadaan sakit.

Menurutnya disaat dokter Ulfa yang sedang berhalangan karena sakit, tidak ada dokter yang bisa menggantikan karena sedang ada kesibukan masing-masing, hal itu dikarenakan RSIA hanya memiliki tiga dokter kandungan.

”Kita Cuma punya tiga dokter kandungan, kita kekurangan SDM,”ujarnya.

Terkait adanya dugaan konflik manajemen di rumah sakit itu, ia membantahnya. Menurut Erni pihaknya tidak pernah menahan gaji maupun TPK dokter.

Erni mengakui akan melakukan audit untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian dari pasien. Sejauh ini pihak rumah sakit diakuinya bertanggungjawab terhadap kematian kedua pasien.

Pada hari yang sama anggota DPR Aeh juga melakukan sidak ke Rumah sakit tersebut. Anggota Komisi VI DPR Aceh Zaenal Abidin meminta kasus tersebut diusut tuntas sehingga tidak terulang kembali dimasa mendatang.

Diberitakan sebelumnya, Pasien hamil atas nama Suryani mengembuskan napas terakhir usai perjuangan panjang melahirkan buah hatinya melalui bedah caesar di RSUZA Banda Aceh, Selasa (29/3) dini hari. Bayi yang dilahirkannya sudah tak bernyawa. Tak lama berselang, sang ibu pun menyusul.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads