Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga mantan Wakil ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid mengaku akan mendaftarkan diri ke partai manapun yang membuka kesempatan.
Setelah sebelumnya mendaftar ke Partai Nasdem, Aceh Farhan juga sudah mengambil formulir ke Partai Demokrat Aceh, dan akan mengambil formulir jika nantinya ada partai lain yang ikut membuka pendaftaran.
Farhan mengaku maju sebagai kandidat Gubernur Aceh 2017-2022 atas perintah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Hal demikian diungkapkan Farhan Hamid pada diskusi dengan wartawan di Banda Aceh, Selasa (29/03).
Farhan Hamid berharap pada Pilkada 2017 mendatang akan lahir pertarungan antara calon dari partai lokal dengan calon dari partai nasional. PAN sendiri diakui tidak bisa mengusung calon sendiri sehingga harus berkoalisi dengan partai lan.
Sementara itu terkait dengan kedekatan DPW PAN Aceh dengan kandidat dari partai Aceh Muzakir Manaf, Farhan mengaku hal itu sebagai dinamika politik. Namun jika DPP sudah memutuskan dukungan, ia berharap tidak ada lagi sengketa di internal partai.
“Komunikasi politik terus berjalan, setelah saya diminta ketua umum untuk maju sebagai calon gubernur Aceh,”ujarnya.
Sebagai salah satu kandidat gubernur Aceh, Farhan mengaku sudah punya cukup pengalaman, termasuk keterlibatannya dalam proses damai Aceh. Farhan menyebutkan 10 tahun pasca damai Aceh semestinya segala hal yang berkaitan dengan koflik Aceh sudah selesai.
Ia berharap pembangunan Aceh kedepan harus bersifat inklusif dengan melibatkan semua pihak, jika tidak dikhawatirkan akan terus melahirkan ketimpangan-ketimpangan.
Seperti diberitakan, Pilkada pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Aceh akan berlangsung pada awal 2017 mendatang. Sejumlah kandidat baik dari partai lokal dan nasional telah menyatakan akan maju pada Pilkada Aceh antara lain, Zaini Abdullah, Muzakir Manaf, Irwandi Yusuf, Zakaria Saman, TM Nurlif, Tarmizi Karim, dan Ahmad Farhan Hamid.
