Meninggalnya bocah 7 tahun, Al-Kautsar asal Seutui yang terseret arus pantai Ulee Lheue pada Kamis sore (10/3/2016) menjadi keprihatinan Pemerintah Kota Banda Aceh
Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal menyebutkan musibah yang menimpa Al-Kautsar harus menjadi I’tibar bagi semua warga kota Banda Aceh. “Kita akan buat rapat terkait pengamanan pantai. Akan lebih efektif kalau aparatur dan pemuda gampong menjaga sejumlah pantai. Musibah ini harus menjadi I’tibar bagi kita semua,” ujar Illiza, Jum’at (11/3/2016) saat melakukan takziah kerumah duka, dijalan Kulu Nomor 33, Seutui, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.
Kata Illiza, peranan pemuda dan aparatur gampong akan sangat efektif dalam meminimalisir terjadinya musibah seperti yang dialami Almarhum Al-Kautsar, karena pemuda dan aparatur gampong sangat mengenal lokasi pantai yang rawan terjadinya musibah.
Menurut Illiza, untuk tahap awal dibutuhkan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait pengamanan pantai dan akan dibahas dalam Rapat Kerja (Raker) Pemko Banda Aceh dalam waktu dekat ini. “Saya semalam sempat memantau pencarian, Saya lihat Organisasi Panglima Laot, RAPI, BPBD dan SAR terus melakukan pencarian. Terkait soal pengamanan, Saya pikir kita butuh SOP,” ujar Illiza.
Illiza menyebutkan, soal bagaimana SOP nantinya dalam waktu dekat akan dibahas dengan lintas sector. “Tahap awal tetap harus ada partisipasi pemuda gampong dulu, Kita akan bahas ini dalam Rapat Kerja Pemko beberapa hari lagi,” ungkap Illiza.
Katanya lagi, dalam waktu dekat Pemko akan meminta instansi terkait untuk memasang papan pengumuman berupa larangan mandi dan berenang di lokasi-lokasi yang rawan terjadi musibah.
Diberitakan sebelumnya, Al-Kautsar, bocah 7 tahun terseret arus pada Kamis sore sekitar pukul 16.00 Wib saat mandi bersama teman-temannya di pantai Ulee Lheue, tepatnya di belakang masjid Baiturrahim Ulee Lheue.