Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda (Kapendam) Letkol Inf Machfud menegaskan tidak ada operasi militer di Nisam Aceh Utara pasca penculikan dan penembakan terhadap dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara Selasa (24/03) lalu.
Kapendam mengatakan saat ini seluruh anggota TNI yang sebelumnya diturunkan untuk membantu pihak kepolisian mengejar pelaku sudah ditarik dari Nisam Aceh Utara.
“Tugas selanjutnya akan dilaksanakan oleh pihak kepolisian, kalau kemarin kita hanya membantu, dan sekarang polisilah yang melaksanakan fungsinya untuk mengungkap kejadian yang menimpa anggota kita,“ujar Kapendam kepada wartawan, Sabtu (28/03).
Diakui Kapendam, sejak awal pihaknya menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian, pihaknya berharap agar pihak kepolisian bisa secepatnya mengungkap motif dan pelaku dari kejadian tersebut.
“Sampai sejauh ini beluma ada indikasi dan motif atau siapa pelaku dibalik kejadian ini, tapi ini adalah kriminal sehingga tentunya ini domain kepolisian yang melaksanakan tugas ini, Kalau TNI berharap secepatnya polisi bisa mengungkap motif dan pelau dari kejadian ini , sama dengan harapan dari gubernur Aceh tentunya,” lanjut Machfud.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua anggota Kodim, yakni Serda Indra dan Sertu Hendrianto ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka tembak di Dusun Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, Selasa (24/3) pagi, setelah dinyatakan hilang diculik oleh sekelompok tak dikenal, pada Senin (23/3) sore.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, kasus penembakan yang menewaskan dua anggota TNI di Aceh Utara kemungkinan terkait narkoba. Hal itu diketahui berdasarkan laporan yang disampaikan Plt Kapolri.