Gubernur Aceh, Zaini Abdullah meminta Presiden menjadikan Sabang sebagai salah satu pusat visi poros maritim dunia di Indonesia yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Gubernur Zaini Abdullah dalam kata sambutan pada pencanangan Gerakan Nasional “Ayo kerja” dalam rangka menyambut 70 tahun Indonesia merdeka dan peluncuran logo HUT RI Ke-70.
Menurut Zaini, pasca reformasi, status Kota Sabang sebagai pelabuhan bebas dikembalikan lagi oleh Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 37 tahun 2000. Namun beberapa peraturan belum terrealisasi, terutama soal Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pelimpahan Kewenangan kepada Dewan Kawasan Sabang.
“Melalui kunjungan Bapak Presiden ke Sabang kami juga memohon kepada Bapak Presiden Jokowi untuk menetapkan Sabang sebagai Hub International Port dalam pembangunan sektor unggulan di bidang Kemaritiman (Poros Kemaritiman),” ujarnya
Gubernur menambahkan, karena kawasan pengelolaan Sabang termasuk Pulo Aceh, beliau memohon kepada Presiden agar Pelabuhan Perikanan Samudera terpadu di Pulo Aceh juga masuk ke dalam Rencana Program Pembangunan “100 Sentra Perikanan Terpadu” yang telah dicanangkan oleh Pemerintah
“Kepada Menko Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, saya berharap agar pekerjaan yang belum selesai di Aceh, sebagai salah satu kawasan maritim unggulan di Indonesia, dapat segera diselesaikan atau dipercepat dengan adanya kunjungan lansung disini,” tambahnya.
Kepada para investor, Gubernur berharap tidak ada lagi keraguan untuk berinvestasi di Aceh, terutamanya di Sabang, karena kawasan ini tidak kalah menarik potensinya dengan kawasan industri lainnya, seperti Kawasan Industri Batam.