Kota Banda Aceh menempati urutan kedua terbanyak didapati penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2014 lalu, dengan jumlah kasus mencapai 299 kasus. Sementara di posisi pertama ditempati kabupaten Aceh Tengah yang mencapai 350 kasus.
Hal itu terungkap bedasarkan data pada Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dinas kesehatan Aceh.
Peningkatan jumlah DBD setiap tahunnya disebabkan oleh masih kurang pedulinya masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
Menanggapi hal itu Ketua komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar meminta dinas kesehatan untuk melakukan sosialisasi-sosialisasi dan pencegahan dengan melibatkan kader posyandu dan kader jemantik yang ada disetiap gampong, mengingat kemungkinan terjangkitnya penyakit DBD sangat besar pada musim-musim hujan yang terjadi akhir-akhir ini. Diakui Farid, DPRK Banda Aceh sudah menganggarkan dana khusus pada dinas terkait untuk pencegahan penyakit menular, termasuk DBD.
“Yang penting sekarang adalah upaya-paya pencegahan terhadap kasus DBD tersebut, karena kemungkinan terjadinya DBD sangat besar, apa lagi kita lagi musim hujan, dan selama ini DBD di Banda Aceh masih termasuk tinggi,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera Banda Aceh itu.
Sementara itu Kepada masyarakat Farid berharap jika ada kasus DBD agar segera dilaporkan kepada Puskesmas terdekat, untuk dilihat kemungkinan dibutuhkan fogging dilokasi-lokasi yang sudah didapati penyakit tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan kota Banda Aceh Media Yulizar mengatakan hingga akhir Januari 2015 lalu terdapat 19 kasus DBD di kota Banda Aceh, Media mengakui Banda Aceh rawan DBD dikarenakan daerah dataran rendah, namun Media mengaku kader jemantik masih terus melakukan sosialisasi serta melakukan fogging didaerah yang sudah positif terjangkit DBD.
“Kader jemantik tetap ada, kemudian yang penting juga pembasmian jentik, ini perlu kerjasama dari masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu sebelumnya Kepala Bidang P2PL dinas kesehatan Aceh Abdul Fatah mengatakan jumlah kasus DBD di provinsi Aceh pada tahun 2014 mencapai 2.208 kasus, jauh meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.369 kasus. Menurutnya hanya kabupaten Bener Meriah dan kabupaten Gayo Lues yang tidak ditemukan kasus DBD.
Abdul Fatah kembali mengingatkan masyarakat terkait upaya pencegahan DBD, yakni dengan tetap melakukan 3M, serta meindungi badan dengan obat oles nyamuk, menyemprot pestisida pada tanaman supaya nyamuk tidak mudah berkembang.