10 Persen Pedalaman Aceh Timur Belum Berlistrik

Bupati Aceh Timur Hasballah Bin M. Thaib mengakui tidak kurang dari 30 ribu warga  yang tinggal dipedalaman Aceh Timur yang hingga saat ini belum menikmati listrik.

Hal demikian dikatkan Hasballah disela-sela penyerahan bantuan 100 lampu LED berbasis tenaga surya dari KADIN dan PT Medco kepada pemerintah Aceh, Jum’at (06/02), lampu tersebut diperuntukkan bagi warga blok A kabupaten Aceh Timur.

Hasballah mengatakan sekitar 10 persen warga Aceh Timur yang tinggal di kecamatan-kecamatan pedalaman seperti Pante Bidari, simpang Jernih dan Serba Jadi belum menikmati fasilitas listrik selayaknya daerah lain. Namun diakuinya pemerintah setempat bekerjasama dengan PLN dan Pertamina mulai mengembangkan listrik kedaerah-daerah pedalaman.

“Kendalanya ini adalah daerah pedalaman yang sangat jauh, beberapa waktu lalu ada juga daerah pedalaman 60 KM dari Jalan provinsi, tapi PLN sudah mulai membantu meskipun biaya untuk tiang dan kabel sangat besar,” ujarnya.

Hasbalah mengakui meskipun sangat sedikit, bantuan Kadin dan Medco sudah sangat membantu pengembangan listrik dipedalaman Aceh Timur, ia berharap kedepan bisa ditambah lagi.

Sementara itu Wakil ketua Kadin Shinta W. Kamdani mengatakan pemasangan lampu LED berbasis tenaga surya pertama sekali dilakukan Indonesia, Aceh dharapkan menjadi pilot projek pemasangan lampu tersebut. Menurutnya jika pemasangan ini berhasil dan mendapatkan dukungan dari masyarakat maka kedepan pihaknya akan berupaya untuk menambah jumlah bantuan yang berasal dari dana CSR PT Medco tersebut.

Pada kesempatan tersebut Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan dari 424 desa di provinsi Aceh masih ada sekitar 180 desa atau 12 persen yang belum mendapatkan aliran listrik. Pemerintah Aceh dan PLN diakuinya sudah membangun kerjasama agar pada tahun 2015 ini seluruh desa tersebut mendapatkan akses listrik, namun langkah tersebut diakui gubernur tidak mudah dan membutuhkan biaya yang sangat besar dan membutuhkan dukungan pihak swasta.

“Dengan beroperasinya PLTU Nagan Raya seharusnya seluruh wilayah Aceh sudah bisa dialiri listrik, tapi karena ada desa yang lokasinya dipedalaman, sehingga upaya menyalurkan listrik terhambat,” ujarnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads