Pemerintah Aceh berharap adanya investasi swasta nasional dan luar negeri untuk membangun hotel bintang lima di kawasan tujuan wisata nasional, Kota Sabang.
“Pemerintah Aceh tentunya berharap swasta berpartisipasi untuk memajukan fasilitas pendukung pariwisata, seperti hotel berbintang di Sabang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi di Banda Aceh, Senin.
Ia menjelaskan, Pemerintah Aceh, Pemkot Sabang maupun Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) telah melakukan berbagai upaya untuk mengundang investor dalam dan luar negeri guna membangun perhotelan yang lebih baik dan berkelas di Pulau Weh tersebut.
“Bahkan, BPKS telah menyediakan lahan untuk investor yang berkeinginan membangun hotel, tapi hingga saat ini masih dalam kajian, dan harapan kita mereka bisa segera merealisasikannya. Sabang memiliki potensi besar untuk sektor pariwisata dimasa mendatang,” katanya menambahkan.
Saat ini, Reza Fahlevi mengatakan hotel dan penginapan di Sabang sebagian besar dikelola masyarakat, dan pertumbuhannya setiap tahun cukup mengembirakan sesuai kebutuhan kunjungan wisatawan ke pulau tersebut.
Pemerintah dan BPKS juga akan memberikan berbagai kemudahan kepada swasta yang berminat berinvestasi di pulau “titik nol” sebelah barat Indonesia itu, kata dia mengatakan.
Sabang dapat dijangkau dengan menggunakan kapal cepat dan kapal ferry melalui pelabuhan Ulee Lhue (Kota Banda Aceh)-Balohan (Sabang) setiap hari, dengan jarak tempuh sekitar 14 mil laut.
Namun, Reza juga menjelaskan pada minggu pertama Februari 2015, Sabang sudah dapat ditempuh dengan penerbangan langsung Bandara Internasional Kuala Namu (Sumatera Utara)-Maimun Saleh (Sabang).
“Harapan kita, dengan dibukanya penerbangan langsung Kuala Namu-Sabang itu maka sektor pariwisata Sabang akan terus tumbuh dengan baik, terutama bagi kunjungan wisatawan domestik, misalnya dari Jakarta dan Medan untuk berlibur di Pulau Weh,” kata dia menambahkan.(antaraaceh)
