Pemerintah Aceh melalui Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan Negara (BNPP) menyelenggarakan Lokakarya dalam rangka Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) tahun 2014 di gedung Bappeda Kota Sabang, Rabu (18/6) dengan Tema Pengembangan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN).
Melalui sambutan yang disampaikan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Asisten Pemerintahan Setda Aceh, Iskandar Gani, Gubernur berharap agar Pemerintah Pusat mempercepat pengembangan kawasan Sabang sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Presiden.
Sehingga Sabang yang telah ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Nasional dan Internasional segera terwujud, salah satunya dengan mempercepat penyelesaian aturan pelaksanaan UU No 37 Tahun 2000 dan UU No. 11 Tahun 2006 .
“Sehinggan dalam pelaksanaan pembangunan dan peningkatan perekonomian untuk kesejahtraan tidak terkendala regulasi,” harapnya.
Pemerintah Aceh dalam RPJM telah menetapkan Sabang sebagai salah satu pusat pertumbuhan di Aceh, Gubernur juga menyampaikan perlu langkah percepatan operasional bandara Maimun Saleh Sabang untuk penerbangan sipil dalam mendukung parawisata terintergrasi.
“Perlu sarana dan prasarana perikanan seperti kapal penangkap lkan yg modern dan pengalengan ikan di sabang, mengharapkan dunia usaha membangun hotel, dermaga apung dan mempromosikan Sabang sebagai tujuan wisata,”lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP. Suhatmansyah IS, menyerahkan secara langsung bantuan alat-alat kesehatan dari Kemenkes, Pembangunan 31 unit rumah dari Kemenpera dan Anggaran Kementerian dan yang dialokasikan ke Sabang senilai Rp. 59 Miliar yang diterima langsung oleh Walikota Sabang, Zulkifli Adam.
Suhatmansyah mengharapkan bantuan 31 unit rumah dan anggaran 59 miliar dapat segera dilaksanakan pada tahun 2014 ini, dan rumah khusus untuk rakyat segera dapat dibangun.
“Anggaran untuk pengembangan dan pertumbuhan Sabang dalam tahun 2014 baru dapat direalisasikan sebesar 59 Miliar dari rencana awal 100 miliar sebagai mana pernah kami sampaikan kepada Bapak Gubernur Aceh di rumah/pendopo pada pertengahan tahu 2013 lalu,”pungkasnya.
