Wakil Ketua MPU : Jangan Khianati Amanah Rakyat

Partai politik dan calon anggota legislatif (Caleg) terpilih yang telah mendapatkan kepercayaan dari rakyat dalam Pemilu Legislatif 9 April lalu agar dapat menjaga baik-baik amanah yang telah diberikan tersebut, dan jangan pernah mengkhianatinya.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Provinsi Aceh, Tgk H Faisal Ali saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi, Jeulingke Banda Aceh, Rabu (30/4) malam.

“Dalam Islam, menjaga amanah itu wajib, apalagi rakyat banyak yang memberi amanah dalam Pemilu kemarin. Jika berkhinat, tentunya sangat besar dosanya,” ujar Tgk Faisal Ali.

Pengajian dengan tema “Menjaga Amanah Dalam Islam” itu turut dihadiri sejumlah wakil rakyat diantaranya Anggota Komisi III DPR-RI, Nasir Djamil, Wakil Ketua DPRA, Drs Sulaiman Abda dan beberapa caleg terpilih seperti Ghazali Abbas Adan dan Rafli (DPD) serta Abdurrahman Ahmad dan Suprijal Yusuf (DPRA).

Faisal Ali yang akrab disapa Lem Faisal ini menyatakan amanah dalam Pemilu itu bukanlah amanah orang per orang, tapi menjalankan amanah sesuai dengan perintah konstitusi dan UU yang diantara tugas wakil rakyat menurut aturan yang ada itu ada tiga fungsi yaitu membuat atutan (legislasi), mengawasi kerja pemerintah (kontrol), dan membahas anggaran (budgeting).

“Amanah UU untuk anggota dewan terpilih yang akan duduk di lembaga legislatif itu menugaskan bekerja untuk seluruh masyarakat baik yang memilih mereka atau tidak, bukan menjalankan amanah orang per orang, kelompok, dan partainya,” tegas Tgk Faisal yang juga Ketua PWNU Provinsi Aceh ini.

Ditambahkannya, amanah rakyat kepada  dewan itu yang sesuai UU tentu sesuai dengan kemampuan dan kewenangan yang ada dalam aturan perundang-undangan.

“Yang tidak memungkinkan jangan diamanahkan kepada wakil rakyat kita. Baik itu yang melampaui kewenangannya, atau justru memberi amanah kepada mereka untuk hal-hal kecil milik orang per orang,” terangnya.

Pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al- Aziziyah, Sibreh, Aceh Besar ini menyebutkan, jika ada anggota dewan yang lebih mementingkan mengurus atau mementingkan hal-hal kecil milik orang per orang, kelompok, keluarga bahkan pribadinya sendiri, saat itulah, mereka telah berbuat khianat terhadap urusan rakyat banyak yang seharusnya lebih diutamakan dalam tugasnya.

“Tidak melaksanakan amanah masyarakat banyak untuk kepentingan yang lebih besar, itu khianat dan berdosa rakyat dan akan dimintakan pertanggungjawabannya oleh Allah SWT di hari akhirat nanti. Makanya, kalau kita menyadari, beban menjadi wakil rakyat yang wajib mengurus kebutuhan dan hajat hidup masyarakat banyak itu cukup berat,” jelas Faisal Ali.

Sementara Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih asal Aceh, Ghazali Abbas Adan, pada kesempatan tersebut turut menyampaikan, bahwa amanah itu harus dijalankan sesuai selera rakyat, bukan selera pejabat dan kepentingan pribadi wakil rakyat.

“Keinginan rakyat itu wajib diutamakan jangan utamakan keinginan pribadi karena itu khianat namanya,” terang Ghazali Abbas yang juga mantan Anggota DPR/MPR-RI tahun 1990-an ini

Hal yang sama juga disampaikan Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda yang kini terpilih kembali sebagai wakil rakyat. “Kita harus meningkatkan pengawasan pembangunan dan anggaran untuk kepentingan rakyat banyak, sesuai yang telah diamanahkan kepada kita,” ungkap Sulaiman.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads