Sejumlah kegiatan mewarnai Peringatan 9 tahun terjadinya tsunami di provinsi Aceh, selain peringatan puncak dan renungan detik-detik terjadinya tsunami digelar di taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh Kamis pagi, sejumlah masjid dipinggiran kota juga menggelar doa bersama.
Dan pada Rabu malam, bertempat dibalai kota Banda Aceh juga digelar malam renungan yang menghadirkan pendiri ESQ Ary Ginarja Agustian.
Selain itu kuburan massal seperti di Ule Lhue Banda Aceh dan kuburan massal Siron Aceh Besar juga disesaki penziarah sejak Kamis pagi. Sementara organisasi wartawan seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh ikut menggelar tausiah dan doa bersama. Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) juga Menggelar khatam Qur’an dan doa bersama untuk syuhada tsunami.
Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman mengatakan kegiatan tausiah dan doa bersama itu rutin digelar setiap tahunnya untuk mengenang dan mendoakan wartawan maupun keluarga wartawan yang meninggal dunia maupun yang masih hilang pada peristiwa gempa dan tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam.
“Ini doa berasama untuk wartawan yang telah mendahului kita pada tsunami 2004 silam, kita berharap mereka ditempatkan disisi yang baik”ujarnya.
Tarmilin menambahkan pada tsunami 9 tahun lalu itu setidaknya ada 27 wartawan di provinsi Aceh yang meninggal dunia, selain itu 103 orang keluarga wartawan juga hilang dalam musibah tersebut.
Doa bersama dan Tausiah yang digelar PWI Aceh dipimpin oleh Tgk, Syukri Daud Pango, dalam tausiahnya Syukri Daud mengajak wartawan di Aceh yang masih diberikan kesemptan untuk hidup didunia ini untuk mengambil pelajaran dari musiabah yang terjadi dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
Sementara itu khatam Qur’an dan doa bersama yang digelar KWPSI Aceh dipimpin oleh Syeh Akhmad Rizal, Lc.