Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), membuka event Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VI, Jumat (20/9) pagi di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.
PKA kali ini akan berlangsung selama sepuluh hari dengan berbagai kegiatan budaya guna memperkenalkan kekayaan budaya Aceh ke mata dunia.
Keesokan harinya, Sabtu (21/9) hiruk pikuk PKA akan dimeriahkan dengan pawai budaya. Para peserta berjalan kaki dari 23 kabupaten/kota masing-masing 50 orang, akan bergerak dari Simpang Jambo Tape menuju Taman Sultanah Safiatuddin. Selain itu tampil juga atraksi debus dan marching band dari Banda Aceh. Juga ditampilkan 3 ekor gajah yang ditunggangi tiga perwakilan masyarakat dari 3 penjuru Aceh: barat-selatan, utara-timur, dan tengah-tenggara untuk mernggambarkan moto PKA Aceh Satu Bersama.
Pawai budaya juga dimeriahkan iring-iringan mobil hias 23 kabupaten/kota se-Aceh, dengan start di Jalan Tgk. Daud Beureueh hingga ke kampus Unsyiah. Pawai mobil hias ini diawali dengan devile komunitas pesepeda ontel yang diwakili oleh komunitas pengguna dan pencinta sepeda ontel Garie Awak Awai (GAA) Koetaradja.
PKA kali ini diisi juga dengan pameran warisan budaya dari berbagai kabupaten/kota, literatur Islam dan budaya Aceh, pameran naskah kuno, barang-barang kerajinan rumah tangga, kuliner dan obat-obatan tradisional Aceh, produk dan paket wisata, pedagang kaki lima, Aceh culture festival 2013, pameran perbankan, serta seminar.
Tahun ini, panitia menyebar rangkaian kegiatan PKA di beberapa lokasi, seperti Taman Putroe Phang, Taman Budaya, Lapangan Tugu Darussalam, Gedung Sultan Selim, Anjong Mon Mata, Gedung AAC Dayan Dawood, Meusium Aceh, lapangan Blang Padang, Krueng Aceh, dan beberapa tempat lainnya.
Diharapkan dengan menyebar lokasi kegiatan PKA, dapat mengurangi kemacetan di sekitar Taman Safiatuddin.
Gebyar seni akan dipusatkan di Gedung Sosial, Taman Budaya serta Taman Sari. Pihak Kabupaten/kota akan menampilkan berbagai bentuk kesenian khas daerahnya. Antara lain, Tari Saman, Zikir Maulid, seni ukir Aceh, seni teater rakyat, festival Rebana, Seudati, seni suara, tarian penyambut tamu (Ranub Lampuan), permainan rakyat, atraksi budaya (perayaan adat perkawinan dalam masyarakat Aceh), perayaan busana adat, serta merangkai sirih.
Permainan rakyat seperti permainan galah dan lain-lain dipusatkan di tugu Unsyiah dan di bawah jembatan Lamnyong. Sedangkan khusus untuk seminar budaya Aceh, akan dipusatkan di Anjong Mon Mata dan Gedung Sultan Selim II.
Atraksi budaya diadakan di anjungan Kabupaten/kota, Gedung sosial dan Meusium Tsunami. Sedangkan Anugerah Budaya akan diserahkan kepada para budayawan Aceh di Hermes Palace Hotel menjelang penutupan PKA.