Sekolah Banyak Rusak, Dinas Pendidikan Bangun Ruang Kelas Sementara

Banyaknya sekolah yang rusak akibat gempa yang mengguncang Bener Meriah dan Aceh Tengah mengakibatkan terhambatnya proses belajar-mengajar di dua daerah itu.

Untuk mengantisipasi hal itu dinas pendidikan Aceh akan membangun ruang-ruang belajar sementara.

“kami ingin menyelesaikan bangunan sementara, dan itu akan dikerjakan oleh kepala sekolah dengan masyarakat setempat, semula kami perkirakan cukup 10 juta untuk satu ruang kelas, ternyata itu tidak cukup sehingga kita butuh biaya ekstra”kata kepala dinas pendidikan Aceh Anas M. Adam saat melaporkan kondisi pendidikan dilokasi bencana kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah.

Selain itu Anas M. Adam mengatakan saat ini guru-guru di lokasi bencana juga belum bisa ditugaskan secara maksimal dikarenakan masih trauma, sehingga pihaknya berinisiatif untuk mendatangkan guru dari daerah lain sehingga dibutuhkan anggaran lebih.

“sebelumnya kita tidak memperkirakan akan seperti ini, kita harus mendatangkan guru dari luar karena guru setempat tidak mungkin bertugas dalam waktu dekat ini, dan ini juga butuh dana transport untuk mereka”lanjut Anas.

Anas mengatakan selama bulan puasa ramadhan ini pendidikan anak-anak dilokasi bencana akan difokuskan pada pemulihan trauma, konseling dan pendidikan agama.

Anas memperkirakan proses belajar-mengajar akan kembali normal setelah Lebaran idul Fitri mendatang.
Anas mengakui banyak bantuan-bantuan yang mengalir untuk pelajar, namun semuanya dalam bentuk ATK dan buku-buku , bukan dalam bentuk bangunan, “untuk guru dan bangunan tidak ada bantuan, bantuan yang datang focus untuk anak saja sehingga harus menggunakan APBA untuk bangunan.”lanjutnya.

Anas merincikan setidaknya 3.072 ruang kelas rusak akibat gempa yang terjadi pada 2 juli lalu, dan 1.380 ruang diantaranya runtuh total.

Sementara itu pemerintah Aceh menganggarkan dana sebesar Rp. 13,8 Milyar untuk pemulihan pendidikan dimasa tanggap darurat.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads