KAMMI Aceh : BBM Naik SBY Turun

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menolak dengan tegas rencana Pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan Juni 2013 mendatang.

Hal itu disampaikan Puluhan Mahasiswa saat melakukan unjuk rasa di bundaran simpang lima dan di depan kantor PT. Pertamina, Jum’at (31/5) di Banda Aceh. Unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 10,30 Wib ini tidak mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian Banda Aceh.

Kami menolak tegas rencana kenaikan BBM yang direncanakan oleh Pemerintah pusat pada bulan Juni mendatang,”ungkap Koordinator KAMMI Aceh, Tuanku Muhammad disela-sela unjuk rasa di depan kantor PT. Pertamina di Banda Aceh, kemarin.

Jika memang BBM akan naik maka akan menambah masalah baru ditengah-tengah masyarakat. “Apalagi kenaikan BBM tersebut menjelang bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri,”ujanya.

Menurut Muhammad rencana pemerintah menaikan BBM bersubsidi pada bulan mendatang, akan membuktikan bahwa Pemerintah telah membuat kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat kurang mampu di seluruh wilayah Indonesia, terutama bagi masyarakat Aceh sendiri.

Muhammad mengungkapkan, seharusnya pemerintah menjamin kesejateraan rakyat indonesia. Bukan malah sebaliknya membuat masyarakat dibuat menderita dikarenakan dengan kenaikan harga BBM tersebut.

“Padahal negara kita merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, namun justru pihak asing yang menjadi penguasa atas kepemilikan sumberdaya alam kita,”terangnya.

Ia juga menjelaskan, secara umun keadaan indonesia belum memungkinkan untuk menerima penghapusan subsidi BBM, sampai adanya jaminan energi alternatif untuk mensubtitusi ketergantungan masyarakat terhadap BBM. Apalagi BBM sebagai efek pengganda terhadap perekonomian makro yang berimbas pada melambungnya harga kebutuhan pokok,”paparnya.

Dikatakannya, kalau BBM naik maka harga kebutuhan pokok juga dipastikan akan naik, sehingga masyarakat kecil yang akan menerima imbas dari kenaikan BBM tersebut.

“Oleh karena itu, KAMMI menolak dengan tegas rencana pemerintah menaikan harga BBM, dan menolak setiap bentuk pencitraan SBY dengan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Selain itu juga sebagai upaya pembodohan terhadap rakyat terkait dalih kompensasi akibat kenaikan BBM,”jelasnya.

KAMMI juga meminta kepada pemerintah untuk memutuskan mata rantai mafia-mafia minyak yang bermain terkait BBM baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal itu sebagai salah satu solusi penolakan kenaikan BBM,”demikian kata Tuanku Muhammad.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads