Langkah Mengembangkan Integritas Pribadi

Setiap orang perlu membangun integritas dirinya, agar dapat membangun integritas kelompok dan organisasi di mana ia berada. Kalau hal ini dilakukan, pada gilirannya akan dapat pula menyumbang ke arah pembentukan integritas masyarakat secara luas.

Bagaimana mengembangkan integritas pribadi? Beberapa langkah sederhana di bawah ini dapat menjadi pertimbangan bagi Anda dalam mengembangkan integritas pribadi:

1. Berbicara Sesuai Kenyataan
Dari berbagai pengalaman bertemu dan berinteraksi dengan berbagai kalangan, saya belajar bahwa secara praktik nyata seseorang yang pernah berbohong, ingkar janji, atau pernah mengkhianati kepercayaan orang lain, itu disebut pribadi yang tidak jujur dan tidak memiliki integritas. Hal ini sejalan dengan pandangan agama yang menyatakan bahwa orang munafik itu memiliki tiga ciri utama, yakni:

• Apabila berbicara, ia bohong.
• Apabila berjanji, ia ingkari.
• Apabila diberi kepercayaan atau amanah, ia berkhianat.

Karenanya, untuk membangun integritas pribadi dalam pekerjaan, hindari tiga hal tersebut, seperti berbohong, mengingkari janji, dan mengkhianati kepercayaan yang diberikan. Berbicaralah hanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Memang diperlukan keberanian untuk mengungkapkan segala sesuatunya sesuai dengan kenyataan yang ada, terutama pada hal-hal yang bisa saja tidak mengenakkan.

2. Memenuhi Sesuai Apa yang Dijanjikan
Orang yang memiliki integritas selalu melakukan sesuai dengan apa yang dijanjikannya. Dengan demikian, hindari untuk menjanjikan apa yang tidak dapat Anda lakukan, agar terhindar dari tindakan tidak menepati janji. Lebih baik menjanjikan dengan apa yang bisa Anda lakukan, sehingga dapat menjadi pribadi yang selalu menepati janji.

Pribadi yang memiliki integritas adalah pribadi yang selalu menepati janji yang telah dibuatnya. Ketika ia memberikan janji, ia sudah memperhitungkan hal itu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Ia akan bersungguh-sungguh memenuhi apa yang sudah dijanjikannya kepada orang lain.

Dalam aplikasi nyata dalam pekerjaan, berarti dituntut untuk senantiasa melaksanakan sesuai dengan apa yang sudah dijanjikannya, baik dalam hubungan dengan sesama rekan kerja, kepada atasan, kepada bawahan, ataupun kepada supplier dan konsumen.

3. Konsisten dalam Perkataan dan Perbuatan
Mereka yang dapat menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan memiliki karakter terpuji. Kenyataan ini menunjukkan bahwa integritas adalah salah satu karakter terpuji. Berusaha menjaga konsistensi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan merupakan salah satu cara membangun integritas pribadi. Pada akhirnya akan memiliki karakter terpuji secara konsisten dalam seluruh aspek kehidupan.

Menjadi seseorang yang memiliki integritas tinggi diperlukan komitmen untuk menjaga konsistensi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Dapat selalu menepati janji sesuai dengan apa yang disampaikannya dalam perkataan dan tindakan. Tidak kalah penting adalah dapat memegang teguh amanah dari orang lain.

Sumber

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads