Investor bidang otomotif di Aceh mengaku memiliki sejumlah kendala dalam bidang investasi seperti kendala bidang infrastruktur, bidang perizinan dan lokasi, sedangkan untuk bidang keamanan investor mengaku tidak lagi khawatir dengan Aceh.
Hal demikian dikatakan CEO PT Astra Internasional Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Supano Jasmi pada peresmian Outlet PT capela Medan Daihatsu-Aceh selasa pagi.
Suparno mengatakan pihaknya menargetkan penjualan seribu unit mobil untuk satu tahun di provinsi Aceh, menurutnya jenis Xenia masih menjadi unggulan, dimana penjualan mobil daihatsu jenis ini mencapai 50 persen dari total penjualan. Namun diakuinya investasi di Aceh sedikit agak mahal disebabkan oleh mahalnya harga tanah.
“kalau keamanan tidak ada masalah, di Aceh keamnannya luar biasa baiknya, kalau tidak nggak mungkin kita investasi dengan begini megah, jadi saya lihat aceh sekrang jauh lebih aman, dan luar biasa”lanjutnya.
Suparno menambahkan outlet yang baru diresmikan di Banda Aceh merupakan outlet terpadu yang memiliki pelayanan lengkap VSP ( vehicle-service-part).
Sementara itu terkait menurunnya penjualan daihatsu pada bulan Januari dan Febaruari 203, Suparno mengatakan penurunan penjualan Daihatsu disebabkan oleh kurangnya produksi dan suplai mobil, namun secara keseluruhan pihaknya mengklaim masih pada urutan dua nasional.
Sementara terkait dengan mobil murah jenis AYLA, Suparno mengatakan masih menunggu peraturan pemerintah.