Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Banda Aceh memastikan bahwa jajanan Ramadhan di kota ini bebas dari bahan berbahaya. Hal ini disampaikan setelah pihak BBPOM melakukan pengujian terhadap sampel makanan berbuka yang dijual di kawasan Jalan Tengku Pulo di Baroh, Kecamatan Baiturrahman, pada Kamis (13/3) sore.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semua makanan yang diuji tidak mengandung zat berbahaya seperti Boraks, Metanil Yellow, atau Formalin,” ujar Kepala BBPOM Banda Aceh, Yudi Noviandi.
Sebanyak 30 sampel makanan diuji dalam pemeriksaan ini, termasuk mi, bakso, tahu, pentol, siomay, hingga minuman berwarna merah. Selain di Jalan Tengku Pulo di Baroh, BBPOM juga melakukan sidak di beberapa lokasi lain, seperti Ulee Kareng dan Jalan Garuda. Pengambilan sampel juga dilakukan di depan Masjid Raya Baiturrahman dalam rangkaian Aceh Ramadhan Festival 2025, dengan hasil yang sama—seluruh makanan dinyatakan aman.
Menurut Yudi, selama tiga tahun terakhir, hasil pengawasan BBPOM menunjukkan bahwa jajanan Ramadhan di Banda Aceh tidak mengandung bahan berbahaya. “Kesadaran pedagang terhadap keamanan pangan semakin meningkat. Mereka memahami pentingnya menggunakan bahan yang aman untuk makanan,” tambahnya.
Namun, di luar Banda Aceh, BBPOM pusat menemukan penggunaan Rodamin B pada beberapa makanan di wilayah lain, seperti Jakarta. Untuk itu, BBPOM Banda Aceh akan melanjutkan pemeriksaan ke Aceh Barat dalam waktu dekat.
Terkait kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) dalam makanan yang dijual, Yudi menyebut bahwa secara kasat mata masih dalam batas wajar. “Kami lebih sering menemukan kadar GGL tinggi pada minuman yang dijual di lingkungan sekolah dibandingkan di pasar takjil,” jelasnya. Namun, untuk pengujian lebih mendalam, BBPOM masih menghadapi keterbatasan fasilitas laboratorium.
BBPOM berharap dapat bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Masyarakat untuk mengawasi penggunaan bahan tambahan makanan yang diperbolehkan, seperti penyedap rasa dalam batas aman.
Sidak ini turut dihadiri oleh Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, yang mengimbau para pedagang untuk berdagang dengan jujur dan memastikan makanan yang dijual tetap aman bagi konsumen. Illiza juga mengajak masyarakat untuk mendukung pedagang lokal dengan membeli jajanan Ramadhan di pasar-pasar tradisional.
(Nurul Ali)